8.034 Orang di Riau Mengidap HIV/AIDS, Ibu Rumah Tangga Tempati Posisi Ketiga Terbesar
RIAU - Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau hingga Oktober 2022 menyebutkan, 8.034 orang mengidap HIV/AIDS (ODHA). Sebanyak 3.711 orang di antaranya sudah dalam stadium AIDS.
"Penemuan kasus HIV/AIDs di Provinsi Riau sebesar 8.034 orang itu atau setara dengan 69,2 persen dari 11.596 target yang ditetapkan untuk nasional," kata Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution di sela Rapat Koordinasi Daerah, Komisi Penananggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Antara, Kamis, 17 November.
Karakteristik temuan kasus HIV dan AIDS di Provinsi Riau sudah mengarah kepada populasi umum, dengan jumlah terbesar berada di Kota Pekanbaru dengan 4.730 kasus.
"Temuan kasus pada ibu rumah tangga menduduki rangking ketiga terbesar dan temuan kasus HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok usia produktif yakni umur 25-45 tahun," ujarnya.
Ia menekankan, dalam upaya percepatan penanggulangan HIV/AIDS secara nasional, pemerintah telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Standar itu harus dicapai oleh Pemerintah Daerah dan sudah tertuang dalam PP Nomor 2 tahun 2018, dan pencapaian SPM jadi tanggung jawab pemerintah daerah bupati, wali kota dan gubernur.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, katanya, sudah berupaya menanggulangi HIV/AIDS yakni dengan menetapkan Perda Nomor 4 tahun 2006 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau.
"Karenanya orang yang terdampak HIV/AIDS (ODHA) ini harus dilakukan pendekatan dan dirangkul untuk menanganinya agar pertolongan bisa berjalan lancar. Edukasi tentang HIV/AIDS ini perlu disebarluaskan kepada masyarakat, sebab orang yang menderita penyakit ini bukan harus dijauhi namun diarahkan untuk melakukan pengobatannya," katanya.
Selain itu Wagubri mengimbau organisasi perangkat daerah terkait dapat mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Karena, kebijakan alokasi anggaran ini sebagai salah satu bukti upaya memerangi HIV/AIDS mendapatkan perhatian serius dari Pemda.
Baca juga:
"Mari kita masifkan promosi pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Manfaatkan media digital, teknologi digital terbaru, perluaskan akses pencegahan dan tes, hingga pengobatan," katanya.
Jangan sampai ada pemberhentian pengobatan. Dengan begitu satukan langkah cegah HIV/ AIDS, semua pihak bersama masyarakat dapat berperan aktif dalam mengakhiri epidemi HIV.