Bagikan:

BOGOR - Kasus ibu rumah tangga dan ibu hamil terkena HIV di Kabupaten Bogor menunjukkan tren peningkatan. Sebagian besar dalam laporan lantaran terpapar suami diduga melakukan kegiatan seksual menyimpang.

Data dari Yayasan Lembaga Kajian Strategi (Lekas), pada 2021 total ada 428 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bogor. Sedangkan pada 2022, meningkat jadi 747 HIV/AIDS. Nah, 42 kasus di antaranya adalah ibu hamil positif HIV.

“Iya, ada tren peningkatan kasus ibu rumah tangga dan ibu hamil terkena HIV,” kata Ketua Yayasan Lembaga Kajian Strategi (Lekas), Muksin ZA dalam keterangannya, Senin 15 Mei.

Kata dia, tingginya kasus ibu rumah tangga dan ibu hamil positif HIV dikarenakan banyaknya suami yang open BO alias “jajan” PSK.

“Ibu hamil dan ibu rumah tangga ini terpapar dari pasangan yang memiliki perilaku seks berisiko. Di antaranya sering open BO,” paparnya.

Kata dia, meningkatnya kasus ibu hamil dan ibu rumah tangga positif HIV harus menjadi perhatian serius Pemkab Bogor.

Karena jika tidak ditangani dengan serius bukan tidak mungkin kasus ibu rumah tangga positif HIV terus melonjak. “Pemerintah harus hadir,” paparnya.

Sementara itu, kata Muksin, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan ada sekitar 5.100 kasus baru ibu rumah tangga yang terkena HIV setiap tahun.

Dari jumlah tersebut, sebesar 33 persen ibu rumah tangga bisa terkonfirmasi positif HIV Sementara itu, secara umum, hal tersebut menyebabkan penularan HIV melalui jalur ibu ke anak sebesar 20-45 persen