Peter Schiff: Ini Bukan Crypto Winter Tapi Kepunahan Kripto
JAKARTA – Salah satu kritikus Bitcoin, Peter Schiff, belum lama ini mengomentari keruntuhan perusahaan perdagangan kripto terkemuka, FTX. Schiff juga memaparkan pada Senin, 14 November, bahwa ia dijadwalkan untuk menyampaikan presentasi utama di Dubai Precious Metals Conference (DPMC) yang akan diselenggarakan pada 21-22 November.
“Tahun lalu keynote disampaikan oleh [Michael Saylor dari Microstrategy],” tweet Schiff.
Dia mengatakan kepada hadirin untuk menjual semua emas mereka dan membeli Bitcoin. Pada hari ia berbicara, Bitcoin diperdagangkan di atas 60 ribu dolar AS, sementara emas diperdagangkan mendekati 1.850 dolar. Sejak itu emas turun 4 persen dan Bitcoin turun 73 persen.
Keterangan dari DPMC mengatakan bahwa “pakar keuangan dan penulis akan membahas akhir hegemoni dolar, kehancuran bitcoin, dan remonetisasi emas global.” Sebelum mengungkapkan bahwa dia menghadiri DPMC, Schiff mengkritik asosiasi juara Super Bowl Tom Brady dengan FTX. Brady dan pasangannya mengalami kerugian dana sekitar 650 miliar dolar, imbas bangkrutnya FTX.
“Dengan bitcoin sejauh ini di bawah target 100K dolar AS, saya pikir sudah waktunya bagi Anda [hodlers] lainnya untuk mengikuti [Tom Brady] dan menghapus sinar laser dari mata Anda di profil Twitter Anda. Tom Brady tidak akan menjadi GOAT jika dia tidak belajar dari kesalahannya,” ujar Schiff.
Pengkritik vokal Bitcoin itu juga menambahkan bahwa kebijakan The Fed dengan pengetatan kuantitatifnya telah menyebabkan ekonomi kripto terdampak. Schiff menyatakan cryptocurrency hanyalah “mata rantai terlemah dalam rantai risiko, memiliki leverage paling besar dan nilai paling tidak nyata.”
“Rantai itu lebih lemah dan lebih mungkin gagal,” tambahnya.
Baca juga:
Schiff juga baru-baru ini mencatat bahwa dia tidak setuju dengan bintang Shark Tank, Kevin O'Leary, alias Mr. Wonderful, ketika O'Leary mengatakan dia "akan terbang ke Washington" karena dia menginginkan regulasi kripto saat itu juga.
Schiff tidak sependapat dengan O’Leary. Dia menilai bahwa regulasi pemerintah terhadap aset kripto bukan solusi yang tepat. Schiff mencontohkan insiden keruntuhan FTX supaya para investor “tidak dengan bodoh melompat pada spekulasi” harga aset kripto.
“Lebih banyak peraturan Pemerintah bukanlah solusinya. Pelajaran dari FTX adalah agar investor melakukan uji tuntas yang lebih baik dan tidak hanya dengan bodohnya melompat pada spekulatif. Juga, kita membutuhkan uang yang sehat dengan suku bunga yang ditetapkan oleh pasar bebas, bukan bank sentral,” pungkas kritikus mata uang kripto, Peter Schiff.
Selanjutnya, dia menilai bahwa kenaikan harga kripto sudah berakhir. Yang terjadi pada bull run tahunu 2021 lalu “adalah penipuan”, sebagaimana dilansir Bitcoin.com News.
“Ini bukan musim dingin kripto (crypto winter),” tulis Schiff.
“Ini menyiratkan musim semi akan datang. Ini juga bukan zaman es kripto, karena bahkan itu sudah berakhir setelah beberapa juta tahun. Ini adalah kepunahan kripto. Tetapi blockchain akan terus hidup. Emas akan naik lagi untuk memimpin generasi baru kripto yang didukung aset,” tandasnya.