5 Hal tentang Kompetisi yang Sehat untuk Diajarkan pada Remaja
YOGYAKARTA – Dalam KBBI, kompetisi adalah persaingan atau pertandingan merebutkan kejuaraan. Persaingan yang kompetitif ketika anak-anak masih kecil, masih dianggap sebagai rekreasi. Tetapi begitu mereka beranjak remaja, anak-anak dihadapkan pada kenyataan yang penuh dengan pertandingan. Misalnya dalam pertandingan bola, untuk memperebutkan satu bola membutuhkan teknik melempar, menendang, mengoper, dan menembak secara tepat. Lantas apa yang perlu diajarkan kepada anak remaja tentang kompetisi?
1. Komitmen dan kerja sama
Dalam pertandingan bola, seperti yang telah dijelaskan ada banyak sekali teknik permainan yang diaplikasikan lewat latihan dan latihan dan latihan. Di samping itu, dalam kompetisi anak-anak perlu mengenal bagaimana komitmen, pengedalian diri, dan kerja sama bekerja untuk melawan tim lain.
2. Sistem penilaian dan peluang
Berbeda dalam kompetisi di bidang olahraga, di bidang akademik, anak-anak perlu memahami bagaimana kinerja sistem penilaian. Ketika memahaminya, anak-anak akan mempersiapkan diri dengan belajar dan menyiapkan tes. Setelah masuk kriteria lewat sistem penilaian, anak-anak bisa meraih peluang pendidikan dan pekerjaan di masa depan.
3. Berusaha mandiri dan mengasah keterampilan hidup
Kompetisi tidak hanya di bidang olahraga dan akademik. Dalam persaingan hidup yang kompetitif, anak-anak perlu dikenalkan dengan kemandirian dan mengasah keterampilan hidupnya agar ketika dewasa mereka mumpuni dalam berkompetisi. Melansir Psychology Today, Selasa, 15 November, persaingan bukan Cuma mengalahkan lawan. Lebih dari itu, terdapat pertimbangan yang lebih bernilai daripada soal menang dan kalah.
Menurut Carl Pickhardt, Ph.D., psikolog dan konseling privat, dalam kompetisi juga berkaitan dengan kesenangan bermain, maju ke depan, saling menginspirasi, merangsang kegembiraan, dan mendapatkan kecukupan hidup.
4. Menyeimbangkan keterampilan hidup
Setiap anak remaja memiliki keterampilan masing-masing. Di antara mereka ada pula yang nyaman bersaing, tetapi ada pula yang menganggap kompetisi adalah sebuah motivasi. Nah, motivasi ini juga merupakan keterampilan untuk menyeimbangkan peluang di dunia yang penuh dengan tantangan.
Baca juga:
5. Persaingan bukan soal baik dan buruk
Kompetisi bukan hanya soal baik dan buruk, menurut Pickhardt lebih rumit daripada itu. Kompetisi perlu dipahami sebagai sebuah cara menciptakan peluang. Jadi, persaingan selalu akan ada tetapi siapa yang mendapatkan peluang harus melakukan langkah pertama. Artinya, untuk memasuki kompetisi membutuhkan usaha. Meski mencoba tidak selalu berhasil, tetapi jika Anda tidak bermain maka tidak akan mendapatkan peluang menang.
Selanjutnya, kekalahan bisa memperteguh tekad dan kepercayaan diri. Asalkan mengikis penyesalan dan mempertajam motivasi, maka perjalanan kompetisi sepanjang hidup akan direngkuh dan mendapatkan hasil lebih memuaskan.