Di B20 Summit, Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Di Luar Ada Perang, Krisis Pangan, Tapi RI Tetap Mampu Tumbuh
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan keberhasilan Indonesia menjaga pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh positif di tengah pelemahan ekonomi dunia. Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara B20 Summit Indonesia, di Bali.
Kata Jokowi, Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi dua kuartal ke belakang tumbuh positif. Di mana pada kuartal II 2022 ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen. Sementara di kuartal III 2022 ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 5,72 persen.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyinggung keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Kata Jokowi, di bulan September karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) inflasi naik menjadi 5,9 persen tetapi di bulan Oktober inflasi sudah bisa turun di angka 5,7 persen.
"Pandemi masih ada, ada perang, ada krisis pangan, ada krisis energi, ada krisis keuangan tapi kita patut bersyukur Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen dan di kuartal ketiga kita tumbuh lebih kuat lagi di 5,72 persen," katanya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 14 November.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengutip omongan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva terkait ekonomi Indonesia. Kristalina mengatakan bahwa Indonesia merupakan titik terang atas kesuraman ekonomi dunia.
Baca juga:
"Managing Director dari IMF menyampaikan Kristalina menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu titik terang ditengah kesuraman ekonomi dunia. Karena itu perlu strategi besar yang sudah sering saya sampaikan, itu konsisten terus kita jalankan," ucapnya.
Strategi yang dimaksud adalah hilirisasi dan industrialisasi. Jokowi menekankan bahwa sudah bukan saatnya lagi Indonesia hanya menjual sumber daya alam (SDA) dalam bentuk mentah.
"Penjualan bahan mentah yang kita miliki memang harus kita stop untuk mendapatkan nilai tambah di dalam negeri. Baik yang berkaitan dengan pendapatan untuk negara, baik yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja," tuturnya.