Ekonomi Sedang Susah, Kini Giliran Disney Berencana Lakukan PHK Massal
JAKARTA - CEO Disney, Bob Chapek, memprediksi akan ada "beberapa pengurangan staf" setelah perusahaan meninjau pengeluarannya. Hal ini diketahui, menurut memo bocor yang diterbitkan oleh CNBC. Perusahaan juga dilaporkan akan membekukan sebagian besar perekrutan, dan hanya membawa karyawan baru untuk "posisi penggerak bisnis yang paling kritis".
Jika Disney akhirnya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), itu bukan satu-satunya perusahaan layanan streaming yang melakukan itu. Lusinan pekerja juga kehilangan pekerjaan di Warner Bros Television dan HBO Max tahun ini.
Netflix juga telah memberhentikan ratusan karyawan tahun ini sambil melaporkan pertumbuhan pelanggan yang lebih lambat tetapi mencatat selama pengumuman pendapatan terakhir bahwa bisnisnya tetap menguntungkan, tidak seperti pesaing streaming premiumnya, termasuk Disney.
Chapek memperkirakan bahwa layanan tersebut baru akan menguntungkan pada akhir tahun 2024.
Sejauh ini, belum ada detail tentang berapa banyak pekerja yang mungkin terpengaruh PHK, karena Disney akan memulai dengan membentuk "satuan tugas struktur biaya" untuk memeriksa keuangannya.
Baca juga:
- Tren Media Sosial 2023, Apa Saja yang Harus Disiapkan Content Creator?
- Kenali Jenis-Jenis Data Pribadi yang Harus Dilindungi Menurut UU PDP
- Pentingnya Penguasaan Literasi Digital sebagai Panduan Hadapi Kecanggihan Teknologi
- Mission Zero Buka Tes Beta Tertutup di Android dan PC Untuk Gamer di Indonesia
Namun, prospek PHK membayangi setelah pengumuman pendapatannya pada Selasa, 8 November ketika CFO Disney, Christine McCarthy, mengatakan Disney "secara aktif mengevaluasi basis biaya perusahaan saat ini, dan kami sedang mencari efisiensi yang berarti."
Perusahaan juga mengencangkan ikat pinggangnya dengan cara lain, saat memo Chapek yang memberi tahu karyawan untuk melakukan pertemuan bisnis secara virtual jika mereka bisa guna mengurangi biaya perjalanan.
Disney menambahkan jutaan pelanggan ke layanan streamingnya seperti Disney Plus, ESPN Plus, dan Hulu pada kuartal terakhir tahun ini. Namun, bahkan setelah menaikkan harga dan mendorong banyak orang untuk memilih paket layanan hiburan yang lebih mahal, bisnis direct-to-consumer mereka masih merugi karena menghabiskan jutaan dolar untuk membuat konten yang akan membuat pelanggan terus datang.
Di luar hiburan, dunia teknologi telah melihat beberapa pemotongan brutal: Meta dan Twitter telah memberhentikan ribuan orang dalam pekan lalu saja. Sementara Amazon pembekuan perekrutan karyawan perusahaan. Selama beberapa bulan terakhir, Snap, Microsoft, dan beberapa perusahaan crypto juga telah mengurangi peringkat mereka.