Bluebird Bakal Tambah Lebih dari 5.000 Armada di Tahun Depan
JAKARTA - PT Blue Bird (Persero) Tbk berencana menambah armada di tahun depan. Jumlah kendaraan yang bakal dibeli berkisar 5.000 sampai 8.000 unit. Sejalan dengan rencana tersebut, belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) yang disiapkan perseroan juga lebih tinggi di tahun depan.
"Capex lebih tinggi. Jadi kalau tahun ini kita beli 5.000-an kendaran. Kita pasti beli lebih dari 5.000 kendaraan," tutur Direktur Utama Bluebird Sigit Djokosoetono dalam konferensi pers, di Kantor Bluebird Group, Jakarta, Kamis, 10 November.
Di sisi lain, Sigit mengatakan perseroan berkomitmen menjalankan agenda visi keberlanjutan 50/30 yaitu mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional pada 2030.
Lebih lanjut, Sigit mengatakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung misi tersebut yakni dengan beralih ke kendaraan elektrik yang dilakukan secara bertahap.
"Tapi dalam rangka pengurangan karbon kita harus hitung berapa banyak yang dibutuhkan, capex-nya berapa, tarifnya bisa disesuaikan atau tidak. Kalau harganya affordable kita bisa ambil lebih banyak (EV)," tuturnya.
Baca juga:
- Data Penerima Bansos Belum Jelas, Hidayat Nur Wahid Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga BBM
- Menteri METI Jepang Kunjungi Menko Airlangga, Bahas Kerja Sama Perdagangan hingga KTT G20
- Imbas BBM Naik, Pengusaha Warteg Bakal Naikkan Harga Makanan 20 Persen
- Meski Intervensi Nilai Tukar Rupiah, Bank Indonesia Pastikan Likuiditas Dolar AS Tetap Terjaga
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengatakan harga EV saat ini berkisar 3,5-4 kali lipat dari harga kendaraan konvensional. Diyakini, harga EV akan berada dalam tren turun ke depannya.
"Sebenarnya 2020 awal sudah mulai turun tapi unfortunately karena global supply problem. Jadi harga semua kendaraan naik tapi dengan harga BBM sekarang lebih tinggi sebenarnaya semakin baik untuk konversi," tuturnya.