JAKARTA - PT Blue Bird Tbk atau Bluebird, perusaan taksi milik konglomerat Purnomo Prawiro ini mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 164 persen pada triwulan I 2023 menjadi Rp126 miliar dibanding triwulan I 2022 yang sebesar Rp48 miliar.
Direktur Utama Bluebird Sigit Djokosoetono mengatakan hasil catatan kinerja positif menjelang usia 51 tahun perseroan tersebut tak lepas dari kesigapan Bluebird dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.
“Kami bersyukur dapat secara berkelanjutan terus mencatat kinerja positif perseroan," kata Sigit dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat 28 April.
Ia menjelaskan catatan kinerja positif ini tak lepas dari terbukanya kembali mobilitas masyarakat dan transformasi yang dilakukan perseroan secara berkelanjutan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis. Di awal tahun ini operasional perseroan juga didukung dengan jumlah penambahan lebih dari 1.000 armada untuk seluruh layanan mobilitas perseroan.
Laba bersih tersebut tak terlepas dari realisasi pendapatan hingga Rp1,046 triliun atau 55 persen lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp674 miliar.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, Bluebird turut membukukan peningkatan laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Earning Before Interest Tax, Depreciation, and Amortization/EBITDA) hampir dua kali lipat menjadi sebesar Rp283 miliar dari Rp149 miliar.
Sigit menuturkan pihaknya tetap fokus pada penyediaan layanan mobilitas yang andal melalui berbagai inisiatif yang hadir dari transformasi perseroan yaitu kemudahan akses, kemudahan metode pembayaran, dan keragaman solusi mobilitas dengan kebutuhan masyarakat.
Terbaru, emiten yang memiliki kode saham BIRD ini meluncurkan generasi keenam aplikasi MyBluebird yang menghadirkan kemudahan dari berbagai fitur baru. Peningkatan jumlah dan utilisasi armada turut menjadi bagian dari kegiatan perseroan.
Selama kuartal pertama tahun ini, segmen layanan taksi tumbuh 54 persen (yoy) dan berkontribusi 76 persen terhadap total pendapatan, serta menjadi kontributor pendapatan terbesar perusahaan taksi berlogo burung biru tersebut.
BACA JUGA:
Sementara itu pada bisnis segmen rental, penyewaan bus (bus charter), layanan pengantaran dan penjemputan antar kota (intercity shuttle), dan lainnya juga meningkat 58 persen (yoy).
Di sisi lain, dirinya mengungkapkan faktor keberlanjutan turut menjadi fokus perseroan. Sejak peluncuran Visi Keberlanjutan Bluebird, perseroan terus menjalankan inisiatif dalam mendukung pilar-pilar Visi Keberlanjutan BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps.
BIRD pun telah menambah jumlah fasilitas pengisian daya armada listrik yang kini berjumlah 23 unit di Jakarta dan enam unit di Bali untuk mendukung operasional lebih dari 150 armada listrik.
“Bluebird akan secara berkelanjutan menjalankan inisiatif yang dapat mendukung terciptanya kualitas lingkungan dan kehidupan sosial yang lebih baik, karena kami percaya untuk mewujudkan hal tersebut perlu dukungan dari setiap pihak, termasuk dari Bluebird," ucap dia.