Bertemu di Wina, Kepala IAEA Sebut Iran Tidak Membawa Hal Baru dalam Pembicaraan Program Nuklir
JAKARTA - Kepala pengawas nuklir PBB pada Hari Rabu mengatakan, Iran tidak menawarkan sesuatu yang baru selama pertemuan baru-baru ini di Wina, Austria tentang program nuklirnya, namun pembicaraan akan dilanjutkan beberapa pekan mendatang.
Teheran pada 2 November lalu mengumumkan mengirim delegasi ke Wina, Austria untuk mencoba mempersempit perbedaan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang mencoba mengawasi aktivitas nuklir Iran.
"Jadi, mereka tidak membawa sesuatu yang baru," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi kepada Reuters di sela-sela konferensi iklim COP27 di Mesir, seperti dilansir 10 November.
"Kami akan bertemu lagi pada tingkat teknis di Iran dalam beberapa minggu," sambungnya.
Diketahui, Iran sedang berusaha mencari penutupan penyelidikan IAEA atas kegiatan nuklirnya, yang menjadi bagian untuk menghidupkan kembali Kesepakatan Nuklir 2015 antara Teheran dengan kekuatan global.
Pakta itu telah menahan program nuklir Iran dengan imbalan keringanan dari sanksi ekonomi AS, UE dan UN. Tetapi, mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada 2018, mengklaim Iran melanggar.
Baca juga:
- Tak Hadiri KTT G20 di Bali, Presiden Putin Diwakili Menlu Sergei Lavrov
- Rusia Tarik Pasukannya dari Kherson, Presiden Ukraina Zelensky: Musuh Tidak akan Memberi Hadiah Kepada Kita
- Sebut Bola Sepenuhnya di Tangan Militer, Menlu Retno: Situasi Myanmar Tidak Boleh Menghambat Perkembangan ASEAN
- Kasus Harian Baru COVID-19 China Kembali Naik, Guangzhou Gelar Tes Massal
Sementara, pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Pemerintahan Presiden AS Joe Biden, tentang menghidupkan kembali kesepakatan itu terhenti.
"Bukan rahasia lagi bahwa kami belum dapat mendaftarkan beberapa elemen nyata," ujar Grossi.
"Kami memiliki kesempatan untuk terlibat kembali untuk melanjutkan pekerjaan kami, tetapi ini akan terjadi setelah rilis laporan saya," tambahnya, merujuk pada laporan triwulanan IAEA mendatang tentang Iran yang akan dirilis minggu depan.