Susun Kebijakan Cegah Tanah Bergerak, PVMBG Teliti Kawasan Singajaya Garut
JABAR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan penelitian kondisi tanah di Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk mengetahui tingkat potensi tanah longsor dan tanah bergerak sebagai upaya mitigasi bencana di daerah itu.
"Tim dari PVMBG ini untuk memeriksa kondisi tanah di Singajaya itu rawan pergerakan tanah atau bagaimana, saat ini sedang diteliti dulu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Jabar, Rabu 9 November.
Ia menuturkan, petugas dari PVMBG memeriksa setiap kontur tanah, kondisi rumah, termasuk tempat-tempat seperti kondisi empang dan lainnya yang dinilai berpotensi terjadi tanah bergerak di Desa Pancasura dan Sukawangi, Kecamatan Singajaya.
"Jadi semua lokasi tanah di sana diperiksa, termasuk kondisi balong apakah ada di atas (dataran tinggi) juga diperiksa untuk memastikan kondisinya berbahaya atau bagaimana," tuturnya disitat Antara.
Ia menyampaikan, hasil penelitian di daerah itu belum dapat diketahui. Petugas dari PVMBG masih melakukan pengkajian untuk memutuskan daerah mana saja yang berpotensi bahaya bencana longsor.
Hasil penelitian PVMBG itu, kata dia, akan menjadi dasar Pemkab Garut dalam menentukan kebijakan larangan membangun rumah dan juga merelokasi rumah warga yang berada di kawasan bahaya bencana longsor atau tanah bergerak.
"Kami dalam menentukan kebijakan relokasi itu harus ada dasarnya, yaitu ada rekomendasi terkait kondisi daerah di sana," kata dia.
Baca juga:
- Bareng Capres, PKS, NasDem dan Demokrat Bahas Pilpres 2024 Jadi Alasan Deklarasi Koalisi Perubahan Mundur
- Beda Sikap PDIP Jika Komentar Jokowi Soal 'Jatah Pilpres 2024' Ditunjukkan ke Ganjar Pranowo
- KPK Pertimbangkan Jemput Paksa Lukas Enembe
- Dapat Restu Prabowo, Gerindra Bakal Usung Riza Patria di Pilgub DKI 2024
Sub Koordinator Pemodelan Pemetaan dan Gerakan Tanah PVMBG Yohandi Kristiawan menambahkan, penelitian tersebut untuk memastikan di Kecamatan Singajaya itu berpotensi bencana longsor dan tanah bergerak.
Khususnya, lanjut dia, daerah yang sebelumnya dilanda bencana longsor untuk diteliti dan dianalisa kondisinya hingga akhirnya nanti hasilnya akan disampaikan ke Pemkab Garut.
Hasil kajian sementara, kata dia, peristiwa longsoran di Kecamatan Singajaya salah satu faktornya karena banyaknya bebatuan lunak, kemudian dipicu juga oleh hujan.
"Faktor geologi dan banyak sekali bebatuan lunak, tanah longsor juga dipicu oleh curah hujan yang cukup tinggi," tandasnya.