Gerai Mitra10 ke-38 Hadir di Malang, Catur Sentosa Adiprana Genjot Kinerja
JAKARTA - PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk, perusahaan distribusi bahan bangunan, kimia dan consumer goods/FMCG, dan pemilik jaringan gerai ritel modern Mitra10 dan ritel modern furnitur Atria, hari ini Kamis 10 Desember meresmikan Mitra10 ke-38 di Malang, Jawa Timur.
Pembukaan superstore tersebut menuntaskan target pembukaan empat gerai Mitra10 sepanjang 2020. Sebelumnya pada tahun ini, perusahaan dengan kode saham CSAP ini melakukan ekspansi ke Lombok, Bekasi dan Balikpapan.
Saat ini CSAP telah memiliki 42 Cabang Distribusi Bahan Bangunan di 40 kota besar, 4 cabang distribusi Kimia, 38 area distribusi consumer goods (FMCG), 38 gerai Mitra10, dan 12 gerai Atria.
Sekretaris Perusahaan CSAP, Idrus H. Widjajakusuma mengatakan, Mitra10 Malang yang berada di daerah Kebonsari memiliki luas selling area lebih dari 6.500 meter persegi, yang didukung area warehouse hampir 4.600 m2.
"Gerai keempat yang diresmikan tahun ini menyediakan hampir 25.000 jenis produk dari 600 lebih sumber pemasok, dan juga produk in house brand andalan Mitra10, antara lain Zehn, Tidy, Sincere, Durafloor, dan Fiorano," ujar Idrus dalam webinar, Kamis 10 Desember.
Ia menambahkan, Mitra10 juga mendukung pertumbuhan industri lokal tanah air, dengan menjual hampir 80 persen produksi dalam negeri pada jaringan Mitra10 di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, Mitra10 telah beroperasi kota-kota besar di Indonesia yakni: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Makassar dan Balikpapan.
Mitra10 merupakan ritel moden bahan bangunan dengan konsep belanja satu atap yang menyediakan aneka keperluan bahan bangunan termasuk perlengkapan/ peralatan rumah tangga hingga peralatan pertukangan (tools kit) untuk keperluan renovasi dan berkebun.
Ekspansi dan Pertumbuhan Kinerja Ritel Modern
Pada triwulan III 2020, CSAP berhasil membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp9,1 triliun atau tumbuh 3,95 dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Meski beban pokok pendapatan tercatat naik 2,40 persen menjadi 7,25 triliun.
Baca juga:
Kenaikan penjualan yang bersumber dari dua segmen utama penjualan perseroan yakni segmen distribusi dan ritel modern masih lebih tinggi, sehingga laba kotor berhasil tumbuh 11,64 persen menjadi Rp1,44 triliun.
Kinerja CSAP dibayangi oleh pandemi global COVID-19 yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi termasuk di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa strategi ditempuh oleh jajaran direksi untuk mempertahankan kinerja positif pada 2020.
Idrus mengatakan, beberapa strategi yang ditempuh antara lain fokus pada merek sendiri (private/ house brand) untuk meningkatkan profitabilitas. Selain itu, lanjut dia, juga memperkuat monitoring strategi cost management.
Keputusan tersebut berdampak positif kepada kinerja CSAP yang dapat dilihat pada pertumbuhan laba usaha sebesar 33,94 persen pada triwulan III 2020 menjadi sebesar Rp243,21 miliar dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp181,59 miliar.
Begitu pula kinerja laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk yang tumbuh signifikan 46 persen menjadi Rp61 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp41 miliar.