Meski GoTo Gojek Tokopedia Rugi, Telkom Tak Berniat Lepas Saham GOTO

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) menegaskan tak berniat untuk melepaskan kepemilikan sahamnya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, meskipun perusahaan dengan kode saham GOTO itu sedang merugi.

Menurut Direktur Digital Telkom Indonesia M Fajrin Rasyid, pihaknya punya sejumlah aspek pertimbangan dan penilaian pada suatu keputusan investasi. Artinya, tidak hanya dilihat dari nilai wajar investasi semata.

Dengan begitu, kata Fajrin, beberapa aspek termasuk masalah kerugian yang masih terjadi di GoTo tidak bisa menjadi satu-satunya pertimbangan untuk melepas kepemilikan saham Telkom di perusahaan tersebut.

"Tapi yang pasti kami melihat investasi di GoTo adalah investasi jangka panjang. Dan kami melihat juga nilai sinergi yang ada antara Telkom Group dengan GoTo," kata Fajrin, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 8 November.

Adapun, saat ini GoTo bakal memasuki fase pembukaan lock-up saham para investor pendahulunya. Sehingga, investor-investor pra IPO seperti Telkom dapat melepas kepemilikan saham mereka.

Diberitakan sebelumnya, Manajemen Telkom sendiri menuturkan, tujuan Telkomsel berinvestasi di GoTo, semata demi melakukan sinergi bisnis yang memiliki nilai tambah. Dari hasil investasi di GoTo, pada 2021 Telkomsel telah menikmati nilai sinergi di atas Rp450 miliar, lalu Rp150 miliar pada kuartal I 2022.

Keuntungan tersebut bisa dilihat dari peningkatan jumlah pengguna Gojek yang menggunakan Telkomsel secara year-on-year. Termasuk peningkatan penetrasi jumlah penggunaan paket swadaya Telkomsel oleh pengemudi Gojek.

Lalu, pengemudi Gojek sebagai pengecer (reseller) juga tumbuh secara tahunan, seiring dengan pertumbuhan transaksi pembelian paket di GoPulsa dan paket data di aplikasi MyTelkomsel menggunakan GoPay.

Sementara, merchant GoFood juga bisa menggunakan paket data Telkomsel. Jika Telkomsel bersinergi dengan GoTo maka ada potensi revenue dari pembelian paket data oleh mitra Gojek, yang jumlahnya bisa mencapai Rp125 miliar/bulan atau Rp1,5 triliun per tahun.

Di luar itu, manfaat lain dari sinergi Telkomsel dan GoTo adalah terbentuknya ekosistem digital nasional.