Dukung Gelaran KTT G20 Bali, Bio Farma Siap Layani Kebutuhan Kesehatan
JAKARTA - Bio Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi siap mendukung gelaran Presidensi G20. Perusahaan pelat merah ini berada di layer kedua dalam penanganan pelayanan kesehatan selama gelaran tersebut.
Direktur Transformasi dan Digital PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi menjelaskan bahwa Bio Farma menjadi bagian dari kesiapan pemerintah Indonesia dalam perhelatan Presidensi G20.
"Peran BioFarma pada saat pelaksanaan G20 itu kami menjadi bagian dari tadi kesiapan kesehatan bersama dengan apotek, klinik, rumah sakit yang dimiliki oleh BUMN baik Kimia Farma maupun IHC itu kami disiapkan untuk melayani kebutuhan kesehatan," katanya Selasa 8 November.
Lebih lanjut, Ayubi menjelaskan untuk pelayanan kesehatan kepala negara tamu G20, Bio Farma berada di layer kedua. Sebab, layer pertama sudah diisi oleh tim kepresidenan.
"Tapi kami biasanya di layer ke dua, layer pertamanya masing-masing tim kepresidenan kan ada sendiri. Kami men-support di layer kedua. Sama yang untuk non countries leader," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Indonesia juga menetapkan sektor kesehatan sebagai salah satu fokus utama dalam penyelenggaraan Presidensi G20.
Baca juga:
- Data Penerima Bansos Belum Jelas, Hidayat Nur Wahid Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga BBM
- Menteri METI Jepang Kunjungi Menko Airlangga, Bahas Kerja Sama Perdagangan hingga KTT G20
- Imbas BBM Naik, Pengusaha Warteg Bakal Naikkan Harga Makanan 20 Persen
- Meski Intervensi Nilai Tukar Rupiah, Bank Indonesia Pastikan Likuiditas Dolar AS Tetap Terjaga
Kata Erick, persoalan pemerataan vaksin hingga transfer teknologi harus menjadi prioritas dalam mengatasi persoalan sektor kesehatan, seperti kala pandemi terjadi.
Sektor kesehatan memiliki dampak besar dalam sektor lain seperti ekonomi, pendidikan, hingga sosial. Oleh karena itu BUMN pun menjadikan kesehatan sebagai satu bagian dalam ekosistem ekonomi, pendidikan, hingga teknologi yang sedang dibangun BUMN.
"Karena ketika kita bicara tentang kesehatan, kita tidak hanya bicara tentang kegiatan kesehatan semata, tapi kita juga bicara tentang ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain-lain," kata Erick Thohir.