Turunkan Harga Beras, Food Station Gelar Operasi Pasar
JAKARTA - Dalam rangka terus memantau harga beras yang trennya cenderung naik sampai dengan bulan Oktober 2022 seperti data yang dilansir BPS, Badan Pangan Nasional bersama Menteri Perdagangan dan Kasatgas Pangan beserta PJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta, kembali menggelar kunjungan kerja ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Senin, 7 November.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo di sela menerima kunjungan kerja Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dalam rangka monitoring Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di PIBC.
Ikut serta dalam Kunker tersebut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Selain itu ikut pula Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kasatgas Pengan Polri, Kepala Kantor Perwakilan BI Jakarta, Dirut ID FOOD, Asisten Perekonomian & Keuangan DKI Jakarta, Kadis KPKP DKI Jakarta, Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Ketua Perpadi DKI Jakarta dan Dirut PT Foood Station Tjipinang Jaya selaku tuan rumah.
"Kami ingin tahu progress dari pelaksanaan KPSH tersebut dan dampaknya terhadap harga beras di DKI Jakarta dan sekitarnya," ujar Arief Prasetyo Adi,d alam keterangan tertulisnya.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan Food Station bersama dengan Perum Bulog dan kolaborasi dengan Koperasi Pedagang Pasar Induk beras (KOPPIC), Persatuan Penggilingan Padi (PERPADI) dan Badan Pangan Nasional terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dengan cara menambah pasokan beras ke pasaran.
Pamrihadi mengatakan sejak dimulai, penyaluran beras KPSH melibatkan 64 pedagang di PIBC dan sudah tersalurkan sebanyak 1.400 ton pada bulan Oktober 2022, dan kami mentargetkan penyaluran beras per minggu sebanyak 3.000 ton.
"Melalui penambahan pasokan per minggu 3.000 ton kami yakin hal ini akan menahan kenaikan harga beras," jelasnya.
Food Station dalam hal ini juga melakukan pemantauan secara terus menerus berdasarkan pencatatan harga beras meskipun cenderung mengalami kenaikan.
Baca juga:
- Data Penerima Bansos Belum Jelas, Hidayat Nur Wahid Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga BBM
- Menteri METI Jepang Kunjungi Menko Airlangga, Bahas Kerja Sama Perdagangan hingga KTT G20
- Imbas BBM Naik, Pengusaha Warteg Bakal Naikkan Harga Makanan 20 Persen
- Meski Intervensi Nilai Tukar Rupiah, Bank Indonesia Pastikan Likuiditas Dolar AS Tetap Terjaga
Khusus wilayah DKI Jakarta, Informasi Pangan Jakarta mencatat, harga beras hari ini juga naik. Kenaikan harga terjadi untuk hampir semua jenis, hanya beras medium (IR.III/ IR 64) yang dilaporkan turun, jadi Rp9.823 per kg.
Sedangkan, harga beras IR.I (IR 64) naik Rp34 jadi Rp11.545 per kg, beras Ramos (IR 64) naik Rp31 jadi Rp10.646 per kg, beras Muncul I naik Rp33 jadi Rp12.433 per kg, beras IR 42/ Pera naik Rp62 jadi Rp12.267 per kg, dan beras Setra I/ Premium naik Rp143 jadi Rp12.325 per kg.
Sementara itu, BPS merilis, harga beras sepanjang bulan Oktober 2022 masih melanjutkan tren kenaikan. Tercatat, harga beras di penggilingan naik 1,86 persen secara bulanan dan 10,73 persen secara tahunan. Di tingkat grosir, harga beras juga naik 1,62 persen secara bulanan dan 5,59 persen secara tahunan. Sementara, harga beras eceran naik 3,52 persen secara tahunan dan 1,13 persen secara bulanan.