Tolak Reformasi Pertanian, Warga India Serukan Mogok Nasional

JAKARTA - Aksi menentang reformasi pertanian di India meluas hampir di seluruh penjuru wilayah. Mereka menyerukan hari mogok nasional. Emosi warga India membuncah ketika perwakilan petani yang bertemu dengan pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi tak mendapatkan hasil yang memuaskan. 

Melansir Reuters, Rabu, 9 Desember, di India bagian barat dan timur para petani telah memblokir jalanan dan mereka duduk di atas rel kereta api. Upaya itu dilakukan untuk mengganggu roda ekonomi India.

Tak hanya itu, para petani di negara bagian Punjab dan Harayana bahkan telah melangsungkan aksi protes sejak bulan lalu. Mereka sampai mendirikan kamp-kamp protes di sekitar dalam kota. 

Tak sedikit dari mereka yang tinggal di tenda itu. Segala aktivitas seperti makan, tidur, mereka lakukan di tenda. Organisasi keagamaan Sikh bahkan turut membantu mereka dengan memberikan makanan, air, dan masker.

“Kami tidak akan mengizinkan pemerintah mengubah aturan karena mereka ingin merugikan pendapatan petani dengan mengisi kantong perusahaan besar,” kata Gurwinder Singh, seorang petani berusia 66 tahun dari Punjab.

Sebelumnya, reformasi pertanian telah diberlakukan pada September lalu oleh pemerintah India. Aturan itu menghapus segala perlindungan pasar seputar penjualan, penetapan harga, dan penyimpanan hasil pertanian yang bisa melindungi petani dari pasar bebas selama beberapa dekade.

Kendati demikian, Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa justru mengatakan reformasi tidak akan merugikan pendapatan petani. Untuk itu, pemerintah akan segera melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan mengundang organisasi petani.