Elon Musk Sebut Akun Twitter yang Diblokir Tak Bisa Langsung Diaktifkan, Tunggu Proses yang Jelas
JAKARTA - Akun Twitter yang diblokir tidak akan diizinkan kembali ke Twitter sampai platform media sosial ini memiliki "proses yang jelas untuk melakukannya." Pernyataan ini muncul dari pemilik baru Twitter, Elon Musk, dalam cuitannya pada Rabu, dini hari waktu AS.
Pernyataan ini memberikan kejelasan lebih lanjut tentang potensi kembalinya pengguna terlarang paling terkenal di Twitter yakni mantan Presiden AS, Donald Trump.
“Menciptakan proses seperti itu akan memakan waktu setidaknya beberapa minggu lagi,” ungkap Musk dalam cuitannya. Garis waktu baru menyiratkan Trump tidak akan kembali tepat waktu untuk pemilihan paruh waktu pada 8 November.
Pengguna Twitter, pengiklan, dan karyawannya sendiri telah mengamati dengan cermat tanda-tanda apa yang akan dilakukan Musk pada pekan pertamanya sebagai pemilik Twitter.
CEO Tesla ini sebelumnya mengatakan Twitter seharusnya tidak secara permanen melarang pengguna dan bahwa ia akan membatalkan larangan terhadap Trump, yang selama ini diblokir karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan di Gedung Capitol AS, tahun lalu.
Baca juga:
- Lebih Murah, Mercedes-Benz EQE 2023 Mulai Dipasarkan dengan Harga Rp1,2 Miliar
- Begini Cara Menerapkan Tema Gelap Microsoft Office di Windows dan Mac
- Nanti Malam TV Analog Bakal Dimatikan, Ini Cara Dapatkan STB Gratis dan Lokasi Posko Bantuannya!
- Gim Horor Fatal Frame: Mask of the Lunar Eclipse Siap Meluncur pada Maret 2023
Tweet Musk muncul setelah dia mengadakan pertemuan dengan beberapa organisasi hak-hak sipil termasuk Color of Change, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, dan NAACP pada Selasa, 1 November.
“Selama pertemuan, Musk berkomitmen untuk menegakkan kebijakan moderasi konten Twitter dan penegakan seputar integritas pemilu,” kata Rashad Robinson, presiden Color of Change, dalam sebuah wawancara, kepada Reuters.
Musk juga menegaskan kembali dalam tweetnya pada Rabu lalu bahwa Twitter akan membuat dewan moderasi konten yang terdiri dari perwakilan dengan "pandangan yang sangat berbeda."
Menurut Robinson, miliarder itu menyatakan selama pertemuan ini bahwa dia ingin kelompok masyarakat sipil untuk bergabung dengan dewan twitter. Namun ia juga menambahkan bahwa diskusi tentang hal itu masih pada tahap awal.
"Tindakan akan berbicara lebih keras daripada kata-kata," ujar Robinson. "Masalah yang dibahas dalam pertemuan ini hanyalah puncak gunung es."
Selain memastikan akun blokir, Muskl juga mengusulkan bahwa bagi para pemilik akun centang biru yang terverifikasi, ke depan harus membayar biaya langganan sebesar 8 dolar AS per bulan. Namun ia tak menyebut secara rinci, tentang bagaimana nasib Twitter Blue, yang selama ini menjadi fitur berlangganan, nasibnya ke depan.