Bank Indonesia Soal Penurunan Inflasi: Lebih Rendah dari Perkiraan Awal
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memberikan pernyataan resmi terkait dengan tingkat inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) yang mengalami penurunan pada Oktober lalu menjadi 5,71 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, torehan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan September yang masih bertengger di kisaran 5,95 persen.
“Realisasi inflasi yang lebih rendah dari prakiraan awal tersebut sejalan dengan dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak (volatile food) dan inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) yang tidak sebesar prakiraan awal,” ujarnya dalam pernyatan tertulis dikutip, Rabu, 2 November.
Di sisi inflasi inti, Erwin memastikan bahwa bukuan terakhir di level 3,31 persen yoy masih terkendali meski angka itu naik dari September yang sebesar 3,21 persen.
“Inflasi inti tetap terjaga rendah seiring dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM tersebut dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan,” tuturnya.
Erwin menjelaskan, penurunan inflasi IHK ini sejalan dengan semakin eratnya sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Baca juga:
“Kita akan terus mengendalikan dampak lanjutan penyesuaian harga BBM. Untuk itu, Bank Indonesia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kebijakan yang secara bersama-sama menjaga stabilitas harga sehingga mendukung daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi,” tegas dia.
Adapun untuk keseluruhan periode 2022, bank sentral memandang inflasi akan lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal, meski masih di atas sasaran 3 persen plus minus satu persen.
“Sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah bersama Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan,” tutup Erwin.