Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah tembus ke level Rp16.300 terhadap dolar AS. Dikutip dari data RTI, Jumat, 14 Juni, nilai tukar rupiah berada di level tertinggi Rp 16.374 per dolar AS dan terendah Rp 16.347 per dolar AS.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lainnya.

"Rupiah (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) Rp16.300 tolong dilihat dari akhir tahun kemarin, Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain. Bandingkan dengan Korea Selatan, bandingkan dengan Peso Filipina, Baht Thailand, Yen Jepang. Depresiasi kita termasuk yang rendah dan stabil," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juni.

Perry menilai, saat ini nilai tukar rupiah merupakan salah satu mata uang yang stabil dan terbaik di dunia.

Ke depannya, kata dia, bank sentral akan terus menstabilkan nilai tukar seperti intervensi, penarikan portofolio asing ke dalam negeri hingga penarikan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) berjalan baik.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan bank sentral AS sekarang hanya melihat kemungkinan satu kali penurunan suku bunga tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebanyak tiga kali.

"Beberapa pembuat kebijakan bahkan menyerukan agar tidak ada penurunan suku bunga tahun ini karena tingginya inflasi," jelasnya dalam keterangan resminya dikutip Jumat, 14 Juni.

Ibrahim menyampaikan The Fed juga menaikkan perkiraan inflasi untuk tahun 2024. Namun komentar The Fed didahului oleh inflasi indeks harga konsumen yang menunjukkan bahwa inflasi sedikit lebih rendah dari perkiraan pada bulan Mei.

Menurutnya angka tersebut memukul dolar dan menurunkan imbal hasil Treasury, karena para pedagang menerima narasi disinflasi.

Namun dolar stabil setelah komentar The Fed, mengingat suku bunga yang lebih tinggi dan lebih panjang kemungkinan akan menguntungkan greenback.

Ibrahim menyampaikan skenario seperti ini juga menjadi pertanda buruk bagi mata uang yang didorong oleh risiko.

Data PPI yang akan dirilis pada hari Kamis diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai inflasi.

Selain itu, Bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, namun diperkirakan akan mengurangi sebagian pembelian obligasi dalam upaya untuk memperketat kebijakan. Meskipun kondisi moneter yang lebih ketat diperkirakan akan memberikan dukungan terhadap mata uangnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini dalam rentang harga Rp16.230-Rp16.310 per dolar AS.