Wakil Sri Mulyani Optimistis Inflasi 2022 Bisa di Bawah 6 Persen
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara optimistis inflasi dapat terjaga di bawah 6 persen secara tahunan pada 2022.
“Mudah-mudahan kita bisa tahan di bawah 6 persen secara tahunan. Harusnya di Desember 2022 ini ada Natal dan tahun baru, kita usahakan terus agar kembali ke level normal,” katanya seusai Pelantikan Pejabat di Kemenkeu, dikutip dari Antara, Rabu 2 November.
Ia mengatakan pemerintah akan terus memperhatikan ketersediaan bahan pangan, seperti beras, cabai, bawang, dan produk hortikultura lain agar dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga harganya bisa stabil tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Inflasi pada Oktober 2022 yang mencapai 5,71 persen secara tahunan telah sesuai dengan prakiraan pemerintah.
Inflasi juga akan terus dijaga stabil ke depan sebagai pondasi perekonomian nasional dalam menghadapi kondisi perekonomian global yang diliputi ketidakpastian.
“Perekonomian global kan ada turbulensi, tetapi bagaimana perekonomian kita, inflasi masih bisa stabil, itu yang kita inginkan,” ucapnya.
Baca juga:
- Ada Kabar Gembira, Produsen Imboost dan Curcuma Plus Ini Mau Bagikan Dividen Interim Rp250 Miliar
- Kabar Gembira, Pengembang Properti Milik Konglomerat Ciputra Ini Mau Bagi Dividen Rp157 Miliar
- Kabar Gembira dari Es Krim Campina, Mereka Mau Bagi Dividen Rp41,9 Miliar: Catat Tanggal Pembagiannya!
- Kabar Gembira dari Golden Energy Mines, Perusahaan Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Ini Mau Bagikan Dividen Interim Rp860 Miliar
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi capai 5,71 persen secara tahunan pada Oktober 2022 atau lebih rendah dibandingkan inflasi secara tahunan pada September 2022 yang sebesar 5,71 persen.
Komponen harga bergejolak atau volatile food pada Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 7,19 persen secara tahunan atau turun dibandingkan pada September 2022 yang sebesar 9,02 persen.
Realisasi inflasi komponen harga bergejolak yang sebesar 7,19 persen tersebut memberi andil sebesar 1,18 persen terhadap inflasi secara keseluruhan pada Oktober 2022.