Meski Tak Yakin Bakal Diserbu Rusia, Norwegia Siagakan Militer, Bahkan Hingga Batalkan Latihan dengan AS

JAKARTA - Tingkat kewaspadaan militer Norwegia kini semakin tinggi. Banyak pasukan yang sudah dipindahkan ke tugas operasional.

Norwegia memang harap-harap cemas. Lokasi negeri itu dengan Rusia adalah tetangga.

Norwegia memiliki perbatasan 198km (123 mil) dengan Rusia di Kutub Utara.

Pekan lalu, pihak berwenang Norwegia menahan seorang pria yang dituduh menyamar sebagai mahasiswa tetapi diduga seorang perwira intelijen Rusia. Badan intelijen domestik PST Norwegia mengatakan namanya adalah Mikhail Mikushin.

Tersangka ditahan di Troms, tempat dia bekerja di Universitas Arktik Norwegia.

Beberapa warga Rusia juga telah ditahan di Norwegia dalam beberapa pekan terakhir, terutama karena memiliki drone atau diduga memotret subjek yang dicakup oleh larangan fotografi.

"Ini adalah situasi keamanan paling parah dalam beberapa dekade,” ucap PM Norwegia, Jonas Gahr Støre dilansir dari The Guardian, Senin 31 Oktober.

“Tidak ada indikasi bahwa Rusia memperluas peperangannya ke negara lain, tetapi ketegangan yang meningkat membuat kita lebih rentan terhadap ancaman, operasi intelijen, dan kampanye pengaruh.”

Gahr Støre kembali mengulang, “tidak ada alasan untuk percaya bahwa Rusia ingin menyerang Norwegia atau negara lain secara langsung”.

“Kita harus lebih waspada,” tambahnya.

Norwegia juga akan berusaha untuk membawa armada baru pesawat patroli maritim pemburu kapal selam P-8 Poseidon buatan AS ke dalam operasi reguler, kata kepala pertahanan, Jenderal Eirik Kristoffersen.

Menteri Pertahanan Norwegia Bjørn Arild Gram bilang, militer akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk pelatihan dan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas operasional

Angkatan udara telah membatalkan pelatihan di AS dengan jet tempur F-35, lebih memilih untuk mempertahankannya di Norwegia, kata Kristoffersen.