Gebrakan Baru Elon Musk, Berencana Ubah Cara Verifikasi Akun Twitter dan Hidupkan Vine?
JAKARTA - Twitter akan merevisi proses verifikasi akun penggunanya. Hal ini ditegaskan oleh Elon Musk, pemilik baru Twitter dalam sebuah tweet pada Minggu, 30 Oktober, selang dua hari setelah ia mengambil alih salah satu platform media sosial paling berpengaruh di dunia ini.
"Seluruh proses verifikasi sedang diubah sekarang", kata Musk dalam tweetnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Buletin teknologi Platformer melaporkan pada Minggu lalu, Twitter juga sedang mempertimbangkan untuk membebankan biaya untuk tanda centang biru yang memverifikasi identitas pemegang akunnya. Ini mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut.
Pengguna juga harus berlangganan Twitter Blue dengan harga 4,99 dolar AS per bulan atau kehilangan lencana "terverifikasi" mereka jika proyek tersebut bergerak maju.
CEO Tesla Inc belum membuat keputusan akhir dan proyek tersebut masih dapat dibatalkan tetapi menurut Platformer kemungkinan verifikasi akan menjadi bagian dari Twitter Blue.
Secara terpisah, The Verge melaporkan pada Minggu, 30 Oktober, bahwa Twitter akan meningkatkan harga berlangganan untuk Twitter Blue, yang juga memverifikasi pengguna, dari 4,99 dolar AS per bulan menjadi 19,99 dolar AS per bulan, mengutip korespondensi internal yang dilihat oleh mereka.
Baca juga:
- Ini Televisi Terkecil di Dunia, TinyTV dengan Layar 15 Milimeter Dijual Rp775 Ribu
- Do Kwon Hadapi Gugatan dari 395 Orang yang Merasa Dirugikan di Pengadilan Singapura
- Daripada Buat Metaverse, Sam Bankman-Fried Beri Saran agar Facebook Buat Medsos Web.3
- Ini Cara Mudah untuk Mendapatkan Pasif Income dari Investasi Ethereum
Twitter Blue diluncurkan pada Juni tahun lalu sebagai layanan berlangganan pertama platform, yang menawarkan "akses eksklusif ke fitur premium" secara berlangganan bulanan termasuk opsi untuk mengedit tweet.
Fitur untuk mengedit tweet juga tersedia awal bulan ini setelah Musk meluncurkan polling Twitter pada April lalu yang menanyakan jutaan pengikutnya apakah mereka menginginkan tombol edit. Lebih dari 70% menjawab, ya.
Musk juga telah meminta agar pengguna yang keluar yang mengunjungi situs Twitter dialihkan ke halaman Jelajahi yang menunjukkan tweet yang sedang tren, menurut laporan terpisah The Verge lainnya pada Minggu lalu, yang mengutip karyawan yang mengetahui masalah tersebut.
Hidupkan Vine
Selain itu Musk juga membuat sebuah jajak pendapat baru pada Senin, 31 Oktober pukul 10.30 WIB, tentang rencananya membeli Vine, platform media sosial video berdurasi pendek.
Vine sendiri adalah aplikasi video yang dibuat pada Juni 2012 dan diakuisisi oleh Twitter pada Oktober 2012.
Layanan ini mengizinkan pengguna untuk merekam dan menyunting video selama enam detik serta dapat diunggah secara langsung ke situs jejaring sosial Vine, maupun beberapa situs lain seperti Facebook dan Twitter. Aplikasi Vine dapat digunakan untuk menjelajahi video yang dibuat oleh pengguna lain dengan beberapa kategori yang tersedia.
Namun, sejak tahun 2017 Vine telah ditutup oleh Twitter. Vine ditutup dikarenakan gagal bersaing dengan aplikasi berbagi video pendek lainnya, seperti Facebook Live, Instagram Stories, TikTok, dan YouTube.
Rencana menghidupkan kembali Vine mendapat sambutan hangat karena 72 persen setuju, Twitter menghidupkan kembali aplikasi ini. Jajak pendapat ini langsung dibanjiri sekitar 830 ribu akun untuk ikut berpartisipasi hanya satu jam setelah dirilis.