Daripada Buat Metaverse, Sam Bankman-Fried Beri Saran agar Facebook Buat Medsos Web.3
JAKARTA - Rebranding Facebook menjadi Meta adalah upaya terbaru Mark Zuckerberg untuk mempertahankan dominasi di dunia media sosial Web3, khususnya, Metaverse. Pada kesempatan Meta menyelesaikan satu tahun rebranding, Sam Bankman-Fried (SBF), CEO pertukaran kripto FTX, berbagi pemikirannya tentang rebranding dan apa artinya bagi masa depan Meta.
Eksperimen Metaverse 100 miliar dolar AS dari Zuckerberg pertama kali membuat heran ketika CEO itu merilis avatar untuk platform Meta's Horizon Worlds VR. Rilis berikutnya dari avatar Zuckerberg menjadi mangsa ledekan meme internet, meskipun setiap iterasi baru tampak secara visual lebih baik daripada pendahulunya.
Menurut Bankman-Fried, pertumbuhan Facebook tidak terpengaruh oleh pesaing baru seperti TikTok. Sebaliknya, dia berpendapat bahwa perusahaan “berhenti tumbuh karena, tidak ada lagi ruang untuk tumbuh.”
Baca juga:
- Harga Dogecoin Meroket Hingga 70 Persen Sejak Akuisisi Twitter oleh Elon Musk
- Game Evermore Knights Resmi Membuka Close Beta Test dengan Total Hadiah Rp62,2 Miliar
- CEO Binance Setor Rp7,7 Triliun untuk Dukung Elon Musk Akuisisi Twitter
- General Motors Sementara Hentikan Iklan Berbayar di Twitter Setelah Akuisisi Elon Musk
SBF menduga bahwa rebranding ke Meta adalah cara Facebook untuk meningkatkan reputasinya melalui gangguan. Selain itu, langkah tersebut akan memperkuat narasi Meta untuk menghasilkan pendapatan tinggi atas keberhasilannya.
Namun, SBF menyoroti "panduan Meta yang tidak jelas" dan bagaimana investor memutuskan untuk menghabiskan 10 miliar dolar AS per tahun di Metaverse. Niat untuk menanamkan 10 miliar dolar AS setiap tahun memperkuat posisi Zuckerberg sebagai orang yang percaya pada Metaverse.
Di akhir catatan, SBF menegaskan bahwa Facebook telah menang dengan menjadi jaringan media sosial terbesar. "Jadi apa selanjutnya? Mulailah membangun Social Media 3.0,” pungkas SBF, seperti dikutip Cointelegraph.