Saran Yusuf Mansur Investasi di Saham Kimia Farma Manjur: Kita Dapat Pahala yang Gila-gilaan

JAKARTA - Sekali lagi, saran Ustaz Yusuf Mansur terbukti moncer perihal rekomendasi saham-saham BUMN. Kemarin, Senin 7 Desember, saham PT Kimia Farma Tbk yang direkomendasikannya, ditutup melonjak hampir 25 persen.

Naiknya saham emiten berkode saham KAEF tersebut disinyalir karena sentimen positif kedatangan vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Dalam unggahannya di akun Instagram @yusufmansurnew, dirinya memberikan petuah kepada investor yang berinvestasi di saham yang dia jagokan tersebut.

Sebagai informasi, saham Kimia Farma ditutup melonjak 24,79 persen ke posisi 4.430 pada perdagangan Senin kemarin. Adapun pada pembukaan Senin pagi, saham KAEF berada di level 3.750 atau naik 200 poin dibandingkan dengan penutupan Jumat 4 Desember.

Saham KAEF diperdagangkan sebanyak 178 juta lembar dengan nilai transaksi Rp737,51 miliar. Investor asing mencatat net sell atau pembelian bersih dengan torehan Rp16,44 miliar. Sejak awal tahun (year to date), saham KAEF sudah naik 254 persen.

Ustaz Yusuf Mansur yang pekan lalu menjagokan saham KAEF seiring kabar kedatangan vaksin menyebut investor sebaiknya menjaga kepemilikan saham perusahaan pelat merah di bidang farmasi tersebut.

"Buat kawan-kawan yang invest di saham KAEF, jaga hati-hati. Sering-sering nyebut Asma Allah. Dia yang nurunin dan naikin. Semua. Termasuk saham," tulis Yusuf Mansur.

Dengan potensi capital gain yang besar, menurut Yusuf Mansur, tidak ada salahnya bagi investor untuk menjual saham KAEF. Namun, bila investor berniat menahan saham KAEF dengan niat memiliki, ia menilai hal itu sebuah tindakan yang amat baik.

Pemuka agama ini mengingatkan, harga saham KAEF bisa saja terkerek di masa mendatang karena proses datangnya vaksin yang masih akan terus berlangsung. Oleh karena itu ia menilai investasi di saham KAEF bukan sekadar memburu cuan.

"Setiap vaksin didistribusikan dan masyarakat divaksin, kita dapat pahala dan kebaikan yang gila-gilaan. Enggak ada batasnya. Kawan-kawan bukan manusia cuan, tapi manusia bermartabat yang punya kemuliaan," ujar pemilik Pendiri Pesantren Daarul Qur'an ini.