Laboratorium Kesehatan Australia Diretas, Data 223.000 Pasien dan Staf Dicuri

JAKARTA - Australian Clinical Labs mengatakan pada Hari Kamis, bisnis laboratorium Medlab Pathology-nya mengalami pelanggaran data yang memengaruhi sekitar 223.000 akun, menandai peretasan besar keempat perusahaan Australia sejak September.

ACL mengatakan data yang diretas meliputi lebih dari 17.500 catatan medis dan kesehatan individu, lebih dari 28.000 nomor kartu kredit dan nama pelanggan, serta lebih dari 128.600 nomor Medicare.

Tidak ada bukti penyalahgunaan informasi apa pun atau permintaan apa pun yang dibuat terkait Medlab atau ACL hingga saat ini, kata perusahaan itu, seraya menambahkan server Medlab yang disusupi telah dinonaktifkan dan sistem ACL yang lebih luas tidak terpengaruh.

Medlab mengetahui adanya akses pihak ketiga yang tidak sah ke sistem teknologi informasinya pada Bulan Februari. Sebulan kemudian, Australian Cyber ​​Security Centre (ACSC) menyebut itu kemungkin serangan ransomware.

"Mengingat sifat yang sangat kompleks dan tidak terstruktur dari kumpulan data yang sedang diselidiki, dibutuhkan analis forensik dan ahli sampai sekarang untuk menentukan individu dan sifat informasi mereka yang terlibat," kata ACL, melansir Reuters 27 Oktober.

ACSC juga memberi tahu perusahaan pada Bulan Juni, informasi Medlab telah diunggah di dark web, yang kemudian dicari dan dihapus oleh ACL secara permanen.

"Kami meminta maaf dengan tulus dan sangat menyesalkan insiden ini terjadi. Kami ingin meyakinkan semua individu yang terkait, ACL berkomitmen untuk memberikan setiap dukungan yang wajar kepada mereka," jelas Chief Executive Officer ACL Melinda McGrath.

Diketahui, selain ACL, peretasan terhadap perusahaan Australia juga dialami oleh Medibank, perusahaan telekomunikasi Optus, serta pengecer online MyDeal.