Banjir Surut, Jalur Selatan Jawa Tengah di Sidareja Sudah Bisa Dilintasi
JATENG - Jalur Lintas Selatan (JLS) Jawa Tengah (Jateng) ruas jalan nasional Sidareja-Pangandaran sudah bisa dilalui kendaraan pada Kamis 27 Oktober.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi mengatakan banjir yang merendam wilayah itu surut perlahan sejak tadi malam.
"Alhamdulillah genangan sudah surut sejak tadi malam, sehingga arus lalu lintas di ruas Sidareja-Pangandaran pagi ini kembali normal," katanya di Cilacap, dikutip dari Antara, Kamis 27 Oktober.
Ia mengatakan, genangan banjir yang terjadi sejak Rabu 26 Oktober pukul 10.30 WIB itu tidak sampai masuk ke permukiman warga Desa Cinyawang, Kecamatan Patimuan, Cilacap. BPBD, kata dia, telah mengantisipasinya dengan membendung air yang menggenangi jalan memakai tumpukan karung plastik berisi pasir.
Dengan demikian, kata dia, tidak ada rumah-rumah warga yang terdampak banjir tersebut.
"Oleh karena genangannya telah surut, perahu karet yang disiagakan di lokasi kejadian akan kami tarik kembali," kata Kepala UPT BPBD Wilayah Sidareja Agus Sudaryanto menambahkan.
Baca juga:
- Raih Penghargaan Pemimpin 'Jempolan' dalam Pertahanan Nasional, Prabowo: Sebuah Harapan dan Tantangan
- Menanti Hasil Putusan Banding PTUN Soal UMP DKI 2022 untuk Tentukan Kenaikan Upah 2023
- PKS Nyatakan Legowo Jika AHY Jadi Cawapresnya Anies
- Ketua RT-Satpam Kompleks Duren Tiga dan Tim CCTV KM 50 Dihadirkan di Sidang Brigjen Hendra Kurniawan
Banjir yang menggenangi ruas jalan nasional Sidareja-Pangandaran dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak Selasa 25 Oktober petang hingga Rabu 26 Oktober dini hari, sehingga air dari anak Sungai Citanduy melimpas ke badan jalan di sekitar Jembatan Pelimpah.
Oleh karena badan jalan tersebut berada di daerah cekungan, tinggi genangan air mencapai kisaran 100-200 centimeter dengan panjang genangan 100 meter, sehingga tidak tidak bisa dilalui kendaraan.
Dengan demikian, arus lalu lintas dari arah Pangandaran, Jawa Barat, yang hendak menuju Cilacap dan sebaliknya dialihkan melalui ruas jalan nasional Pangandaran-Banjar maupun sejumlah jalur alternatif lainnya.