Kapasitas Tempat Tidur Isolasi Pasien COVID-19 di Jakarta Makin Tipis
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan terjadi peningkatan keterisian tempat tidur pasien isolasi COVID-19 di Jakarta.
Saat ini, kapasitas tempat tidur isolasi di 98 rumah sakit rujukan kian menipis, dengan keterisian mencapai 79 persen. Angka ini hampir menyentuh ambang batas kekhawatiran yang ditetapkan WHO sebesar 80 persen.
"Pemprov DKI Jakarta mencatat bahwa persentase keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) terus terjadi peningkatan selama sebulan terakhir. Per 5 Desember 2020, 4.960 dari 6.302 atau 79 persen tempat tidur isolasi sudah terisi di 98 RS di Jakarta," kata Anies dalam keterangan tertulis, Minggu, 7 Desember.
Berdasarkan data, angka keterisian tempat tidur isolasi terus meningkat tiap pekannya. Rinciannya, keterisian tempat tidur isolasi sebesar 56 persen pada 7 November, 63 persen pada 14 November, 73 persen pada 21 November, dan 79 persen pada 28 November.
Anies juga mengungkapkan bahwa kapasitas ruang ICU pasien COVID-19 makin meningkat. Saat ini, ruang ICU COVID-19 sudah terisi 71 persen, atau 620 dari 874 kamar telah terpakai di 98 RS rujukan.
Adapun tingkat keterpakaian ruang ICU secara berturut-turut adalah sebesar 60 persen pada 7 November, 68 persen pada 14 November, 70 persen pada 21 November, dan 72 persen pada 28 November.
Baca juga:
Anies menjelaskan keterpakaian 98 RS rujukan dengan lebih rinci. Keterpakaian tempat isolasi dan ICU pasien COVID-19 paling tinggi berada di rumah sakit swasta.
"58 RS swasta memiliki total ruang isolasi 2.411 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 86 persen dan total ruang ICU 192 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 79 persen," ucap Anies.
Kemudian, dari 19 RSUD yang memiliki total ruang isolasi 1.645 tempat tidur, saat ini tingkat keterpakaiannya mencapai 78 persen. Lalu, dari total ruang ICU sebanyak 247 tempat tidur, kini tingkat keterpakaiannya 75 persen.
Selanjutnya, dari 6 RS BUMN/kementerian yang memiliki total ruang isolasi 776 tempat tidur, saat ini tingkat keterpakaiannya 74 persen. Lalu, dari total ruang ICU sebanyak 143 tempat tidur, kini tingkat keterpakaian 76 persen.
Dari 9 RS vertikal yang memiliki total ruang isolasi 643 tempat tidur, saat ini tingkat keterpakaiannya mencapai 68 persen. Lalu, dari total ruang ICU sebanyak 160 tempat tidur, kini tingkat keterpakaiannya 74 persen.
Dari 6 RS TNI/Polri yang memiliki total ruang isolasi 827 tempat tidur, saat ini tingkat keterpakaiannya mencapai 72 persen. Lalu, dari total ruang ICU sebanyak 132 tempat tidur, kini tingkat keterpakaiannya 43 persen.
Kata Anies, peningkatan keterisian tempat tidur maupun isolasi pasien COVID-19 menjadi salah satu pertimbangan pihaknya memutuskan untuk memperpanjang masa PSBB transisi.
"Berdasarkan penilaian dari BNPB maupun FKM UI, kami memutuskan untuk memperpanjang PSBB Masa Transisi hingga 21 Desember 2020," ungkap Anies.