Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Puan Ingatkan Kesiapan Infrastruktur Siaga Bencana
JAKARTA - Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir menimbulkan bencana alam di sejumlah daerah. Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan Pemerintah untuk selalu siap menghadapi bencana alam yang masih menjadi ancaman.
"Pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur siaga bencana, termasuk SDM (sumber daya manusia) dari seluruh stakeholder terkait agar dapat memberikan penyelamatan yang cepat untuk masyarakat,” kata Puan, Jumat 21 Oktober.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat cuaca ekstrem yang terjadi selama tiga pekan terakhir telah mengakibatkan terjadinya 227 bencana yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.
Cuaca ekstrem pun diperkirakan masih akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia dalam 3 bulan ke depan. Puan mengatakan, ancaman bencana alam harus diantisipasi sebaik mungkin.
“Beberapa daerah telah memberlakukan status siaga darurat bencana. Hal tersebut harus dibarengi dengan persiapan alat berat, sarana penyelamatan, hingga kebutuhan korban bencana seperti tempat pengungsian dan logistik,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan juga mengingatkan Pemda yang wilayahnya termasuk daerah rawan bencana agar meningkatkan mitigasi. Khususnya daerah-daerah yang memiliki tantangan geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang tidak mudah.
“Satgas Penanggulangan Bencana di daerah rawan bencana harus selalu stand by. Pos siaga bencana pun harus dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat,” tegas Puan.
Bencana alam akibat cuaca ekstrem sejak awal Oktober lalu telah menyebabkan 33 warga meninggal dunia dan beberapa orang hilang. Bencana alam juga berdampak langsung terhadap puluhan ribu masyarakat. Bahkan sejumlah warga dilaporkan menderita penyakit usai menjadi korban banjir.
“Selain pemenuhan bantuan makanan, tim medis harus diturunkan untuk rutin memeriksa kesehatan korban bencana. Ini penting dilakukan agar korban maupun pengungsi tidak terserang penyakit,” ungkap Puan.
Baca juga:
- Meski Sempat Diterjang Banjir, Persiapan Bali Tak Terganggu Sambut KTT G20
- Serukan Taliban Cabut Pembatasan pada Perempuan dan Anak Perempuan, Duta Besar UEA: Ini Memungkinkan Apartheid Gender
- Halo Space Tawarkan Penerbangan dengan Balon Udara untuk Nikmati Pemandangan di Ketinggian 40 Km
- Penetrasi Asuransi Masih Rendah, Dewan Asuransi Indonesia Sepakat Genjot Literasi
Mantan Menko PMK itu juga meminta Pemerintah memastikan sanitasi dan kebutuhan air bersih bagi korban terpenuhi dengan baik. Puan mengingatkan, banyak warga yang sulit mendapat air bersih akibat banjir maupun longsor di wilayahnya.
“Kebutuhan dasar dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” sebut cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
Di sisi lain, Puan mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan adanya potensi cuaca ekstrem. Selain itu, warga diminta proaktif menyelamatkan diri apabila di wilayahnya mengalami tanda-tanda bencana.
“Perhatikan selalu peringatan cuaca dari BMKG. Setiap anggota keluarga harus siaga terhadap kondisi di lingkungan rumahnya masing-masing. Dengan kesiapsiagaan, kita berharap dapat mengantisipasi jatuhnya korban manakala bencana alam terjadi,” tutup Puan.