Sepekan Sudah Warga Kalbar Hilang, TNI-Polri Dirikan Tenda di Hutan Perbatasan Indonesia-Malaysia
KALBAR - Seorang pria bernama Alwi (53) hilang di hutan Desa Kekurak, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar). Personel TNI-Polri terjun menyisir hutan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut.
Aparat TNI-Polri itu tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Trk Bogani.
Selain itu masyarakat dan pihak kepolisian setempat juga ikut membantu pencarian pria yang hilang sejak Rabu 12 Oktober itu.
"Kami mengirimkan personel dan petugas kesehatan dalam membantu masyarakat mencari warga yang hilang di hutan perbatasan," kata Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani, Letkol Edi Yulian Budiargo, saat dihubungi, Rabu 19 Oktober.
Namun, hingga saat ini penelusuran tim gabungan di hutan Desa Kekurak yang masih belum dipasangi rambu perbatasan RI-Malaysia itu belum membuahkan hasil.
"Kami berharap dengan adanya bantuan dari personel Satgas Pamtas korban segera dapat ditemukan dan dapat segera dievakuasi menuju ke rumah korban," ucap Edi.
Baca juga:
- Sosialisasi Gagal Ginjal Akut Misterius Minim, DPR Minta Pemerintah Berkaca pada Ketidaktahuan 11 Pasien Meninggal di Bali
- 7 Detik Doa Henry Yosodiningrat untuk Brigadir J
- PDIP dan PSI Apresiasi Meja Pengaduan Era Ahok Diaktifkan Kembali Pj Gubernur DKI Heru Budi
- Kirim Tim Dokter Temui Lukas Enembe, Firli Bahuri: Bantu Pemulihan dan Pengobatan Tersangka
Terpisah, Kapolsek Badau AKP Surarso menyebutkan, dari kronologis kejadian yang diperolehnya, diduga Alwi tersesat di dalam hutan Desa Kekurak.
"Belum ada tanda-tanda saat pencarian, korban diduga tersesat," ujarnya.
Surarso menyampaikan, sejumlah kendala dihadapi tim gabungan yang melakukan pencarian terhadap Alwi, yaitu kawasan hutan yang cukup luas serta kondisi cuaca yang sering hujan. Untuk mempermudah menjangkau luasnya hutan, Surarso mengaku pihaknya dibantu TNI mendirikan tenda di tengah hutan
"Kami bersama TNI membantu masyarakat dalam pencarian hingga membuat tenda di dalam hutan," kata Surarso disitat Antara.
Adapun kronologis kejadian bermula saat Alwi dan Arpansi berangkat dari rumah menuju hutan untuk mencari kayu pada Rabu 12 Oktober, sekitar pukul 11.00 WIB. Kayu itu sedianya akan digunakan sebagai tiang untuk bubu atau alat pencari ikan di sampan.
Saat hendak memotong kayu di tengah hutan, Arpansi yang mengetahui Alwi di belakangnya terperanjat. Panggilannya beberapa kali tidak dibalas Alwi yang ternyata sudah tidak ada di dekatnya.
Saat hari sudah mulai gelap Alwi tidak kunjung datang dan Arpansi terlebih dahulu kembali ke rumah dan melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.