Terimbas Perang Rusia-Ukraina, Maskapai Virgin Atlantic Tangguhkan Rute Hong Kong Setelah Hampir 30 Tahun

JAKARTA - Maskapai penerbangan Virgin Atlantic pada awal Oktober lalu memutuskan untuk menangguhkan rute Heathrow (London) - Hong Kong, menutup kantornya di Hong Kong dan tidak melanjutkan penerbangan pada Maret 2023, setelah 30 tahun di kota Asia karena masalah yang berkaitan dengan penutupan wilayah udara Rusia.

Invasi Moskow ke Ukraina telah menyebabkan beberapa maskapai penerbangan, yang sudah terhuyung-huyung akibat dampak pandemi COVID-19, untuk menangguhkan penerbangan dan merencanakan rute yang lebih panjang untuk menghindari wilayah udara Rusia dan Ukraina.

"Kompleksitas operasional yang signifikan karena penutupan wilayah udara Rusia yang sedang berlangsung, telah berkontribusi pada keputusan komersial untuk tidak melanjutkan penerbangan pada Maret 2023 seperti yang direncanakan," kata maskapai yang didirikan oleh miliarder Richard Branson, melansir The National News 6 Oktober.

Virgin Atlantic telah menghentikan penerbangan ke Hong Kong sejak Desember tahun lalu, sementara beberapa maskapai penerbangan belum mengarahkan penerbangan melalui wilayah udara Rusia setelah invasi ke Ukraina.

"Kami sangat menyesal atas kekecewaan yang ditimbulkan kepada pelanggan setia kami di rute ini, dan siapa pun yang memesan untuk bepergian mulai Maret 2023 akan ditawari pengembalian uang, voucher, atau opsi untuk memesan ulang pada rute alternatif Virgin Atlantic," terang maskapai.

Ini menjelaskan "kompleksitas operasional yang signifikan karena penutupan wilayah udara Rusia yang sedang berlangsung, berkontribusi pada keputusan komersial untuk tidak melanjutkan penerbangan pada Maret 2023 seperti yang direncanakan."

Dalam pesan terpisah Virgin mengatakan, rute Hong Kong berada dalam tren penurunan profitabilitas, bahkan sebelum pandemi.

"Kami terus-menerus meninjau kinerja jaringan kami dan sebagai bagian dari strategi jangka panjang kami untuk mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan," kata maskapai itu dalam sebuah memo kepada pelanggan korporat yang dilihat oleh Bloomberg.

Virgin mengatakan pihaknya "berkomitmen untuk hanya menerbangkan rute yang menguntungkan" dan masih bermaksud untuk melanjutkan penerbangan ke Shanghai.