Samsung Perluas Peluncuran Samsung Wallet di Lebih Banyak Negara

JAKARTA - Samsung Electronics mengumumkan hari ini, 14 Oktober bahwa platform dompet digitlanya, Samsung Wallet akan diluncurkan ke lebih banyak pengguna di dunia tahun ini.

Perluasan ini mencakup 13 pasar baru, diantaranya adalah Bahrain, Denmark, Finlandia, Kazakhstan, Kuwait, Norwegia, Oman, Qatar, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Vietnam, dan UEA.

Samsung Wallet pertama kali diluncurkan pada bulan Juni lalu, sejak saat itu, platform dompet digital Samsung menjadi sangat populer di beberapa pasar seperti China, Prancis, Jerman, Italia, Korea, Spanyol, Inggris, dan AS. Kesuksesan itu tampaknya membuat Samsung bertekad untuk memperluas pasarnya.

“Samsung Wallet membawa kenyamanan sehari-hari ke tingkat berikutnya dan kami telah bekerja sama dengan mitra dan pengembang terpercaya kami untuk memperkaya pengalaman Wallet kami,” kata Jeanie Han, EVP dan Kepala Tim Digital Life di Mobile eXperience Business, Samsung Electronics dalam siaran pers yang dibagikan di Twitter. 

Han menambahkan, saat ini perusahaan akan fokus membawa platform Samsung Wallet ke lebih banyak pasar sesegera mungkin, agar lebih banyak pengguna Samsung Galaxy memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan manfaat dari dompet digital.

Samsung Wallet merupakan cara cepat, mudah, dan aman bagi pengguna Samsung untuk mengatur dan mengakses dokumen, identifikasi penting dari kartu bank, kunci digital hingga kartu perjalanan, SIM, dan kartu pelajar hanya dengan satu gerakan saja. 

Samsung juga terus berkolaborasi dengan berbagai mitra dan pengembang yang terpercaya untuk terus meningkatkan kemampuan Samsung Wallet di masa mendatang.

Raksasa teknologi itu mengatakan bahwa Samsung Wallet dilindungi oleh platform keamanan Samsung, Samsung Knox, yang mencakup pengenalan sidik jari dan enkripsi untuk memastikan data penting pengguna terlindungi. 

Selain itu, Samsung Wallet menyimpan dokumen yang sangat sensitif di lingkungan yang terisolasi, yang menawarkan lapisan perlindungan ekstra terhadap potensi upaya peretasan digital dan fisik.