PBB Andalkan Kepemimpinan AS untuk Melawan Perubahan Iklim
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres menyebut kepemimpinan Amerika Serikat (AS) merupakan kunci utama dalam mengatasi perubahan iklim. Menurutnya, perubahan iklim harus dilawan dengan terobosan-terobosan baru untuk melindungi mereka yang paling rentan terkena dampak perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
"Saya percaya bahwa tidak ada cara untuk mengatasi darurat iklim di dunia tanpa kepemimpinan AS," kata Guterres di Universitas Columbia dikutip CNA, Kamis, 3 Desember.
Ia mencontohkan kesepakatan global pertama dalam memerangi perubahan iklim yang ditandatangani oleh Presiden AS kala itu, Barack Obama. Berkat Obama yang melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, kedua negara besar tersebut kemudian satu hati melawan perubahan iklim pada 2016.
Namun semangat melawan perubahan iklim putus di tengah jalan kala Donald Trump memimpin Negara Paman Sam. Presiden ke 45 AS itu justru meyebut perbuahan iklim sebagai bentuk tipuan. Tak main-main, Trump bahkan mempertanyakan perubahan iklim secara sains.
Puncaknya, pada 2017 AS memilih keluar dari kesepakatan perlawanan perubahan iklim, Perjanjian Paris. Keputusan keluar itu berlaku semenjak 4 November lalu.
Harapan baru
Harapan pun muncul saat Joe Biden menjadi Presiden AS terpilih. Sebab, dalam kampanye sebelumnya Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dalam Perjanjian Paris.
"Saya mempercayai rakyat Amerika untuk memastikan bahwa negara ini akan mengambil kepemimpinan global yang diperlukan agar aksi iklim berhasil," kata Guterres. "Segala sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk membuat kota, negara bagian, dan pemerintah federal mengambil alih kepemimpinan secara global untuk aksi iklim sangat penting."
Baca juga:
Sebelumnya, sebuah kelompok yang mewakili investor Eropa dan AS telah memperingatkan bahwa dengan meninggalkan Perjanjian Paris, AS berisiko tertinggal jauh dari negara lain. Setidaknya, AS dapat tertinggal dalam perlombaan menciptakan ekonomi global yang lebih bersih.
Oleh karena itu, Biden dan Guterres telah mendiskusikan permasalahan ini pada Senin lalu. Keduanya duduk bersama untuk membahas pentingnya kerja sama dalam memerangi perubahan iklim.