Tiga Nama Petinggi Meta Ini Terseret Kasus Penyuapan, Bantu OnlyFans Dominasi Pasar!
JAKARTA - Belum lama ini sekelompok model konten dewasa menuntut Meta karena menerima suap dari layanan berlangganan konten dewasa, OnlyFans dengan tuduhan penyuapan dan penyalahgunaan basis data internet.
Gugatan para model konten dewasa ini diajukan di pengadilan federal San Francisco, AS, mengklaim karyawan Meta menggunakan basis data untuk membantu OnlyFans mendominasi pasar.
Para model menyatakan OnlyFans juga berusaha menghalangi pesaingnya dengan memasukan mereka ke daftar hitam, yang menyebabkan kerugian tentunya. FanCentero pesaing OnlyFans juga membuat klaim serupa.
Sekarang, tuduhan itu menyeret beberapa nama eksekutif media sosial tersebut. Diungkap secara tidak sengaja melalui dokumen pengadilan yang tidak diedit, nama Predisen urusan global Meta, Nick Clegg, VP Nicola Mendelsohn dan direktur keselamatan Eropa Cristian Perrella terseret tuduhan menerima suap untuk memberi OnlyFans keuntungan yang tidak adil bagi para pesaingnya.
Baca juga:
- Fedorov Puji Layanan Starlink yang Terbukti Mampu Pulihkan Koneksi Internet di Wilayah Kritis Ukraina
- Amazon Luncurkan Satelit Proyek Kuiper dengan ULA, Ambisi Saingi Starlink Milik Elon Musk
- Pemilik Tiktok, ByteDance Berencana Perluas Layanan Streaming Musik dengan Kontrak Beberapa Label
- Virgin Orbit Holdings Inc. dan Spire Global Inc., Jalin Kerja Sama Luncurkan Satelit
Untuk mendukung tuduhan, bukti transfer juga disertakan, tetapi hanya mencantumkan pengirim anonim, seharusnya uang itu dikirim ke eksekutif Meta melalui anak perusahaan OnlyFans.
Meski begitu, keaslian transfer belum diverifikasi. Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Meta mengatakan tuduhan suap ini tidak berdasar.
Pemilik Facebook dan Instagram tersebut telah mengajukan mosi untuk menolak gugatan karena tidak masuk akal, dan tidak dapat dimintai pertanggungjawaban bahkan jika penggugat berhasil.
"Seperti yang kami jelaskan dalam mosi kami untuk menolak, kami menyangkal tuduhan ini karena tidak memiliki fakta, manfaat, atau apa pun yang membuatnya masuk akal. Tuduhan itu tidak berdasar," kata juru bicara Meta seperti dikutip dari Engadget, Kamis, 13 Oktober.