Pemilik Indosiar dan SCTV Mencaplok RS Omni, Bagaimana Prospeknya?
JAKARTA - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek mengakuisi saham PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME). SAME merupakan perusahaan yang mengelola jaringan Rumah Sakit Omni atau Omni Hospitals. Hal ini menjadi bukti meski di tengah pandemi, ekspansi emiten media ini tidak terbendung.
Awalnya, perseroan tersebut didirikan pada 3 Agustus 1983 dengan nama PT Elang Mahkota Komputer dan bergerak di bidang usaha penyediaan komputer. Lalu, pada tahun 1997 Elang Mahkota Teknologi (Emtek) bertransformasi ke industri hiburan dan informasi.
Sejak bertransformasi, EMTK agresif melebarkan sayapnya di dunia media melalui deretan akuisisi. Bahkan, tak tanggung-tanggung, perusahaan di bawah kendali Eddy Kusnadi Sariaatmadja ini juga mencaplok kepemilikan Salim Group.
Pada 2002, EMTK mengakuisisi kepemilikan saham PT Surya Citra Televisi (SCTV) melalui PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA). Delapan tahun berselang, perseroan memutuskan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Satu tahun kemudian, ambisi EMTK untuk menguasai industri hiburan dan informasi belum terbendung. Perseroan mencaplok PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar) dengan mengakuisi kepemilikan Salim Group di PT Indosiar Karya Mandiri Tbk (IDKM).
Pada 2013, EMTK kemudian menggabungkan IDKM dan SCMA. Perusahaan subholding di bidang konten yakni PT Indonesia Entertainmen Grup didirikan dua tahun kemudian.
Emtek Pemilik Mayoritas Saham SAME
Berdasarkan data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Emtek mengakuisisi 4.241.000.000 saham atau setara dengan 71,88 persen keseluruhan. Dengan kata lain setelah proses pembelian saham tersebut, Emtek menjadi pemegang saham mayoritas atau pengendali saham dari jaringan rumah sakit elit tersebut.
Emtek membeli saham SAME dengan harga 137 per lembar saham. Sehingga total dana yang dikeluarkan perseroan untuk akuisisi sebesar Rp581 miliar.
Dalam laporan resminya, Emtek yang juga induk perusahaan dari stasiun televisi SCTV dan Indosiar tersebut menyebutkan, perusahaan tak memiliki hubungan afiliasi dengan RS Omni sebelum melakukan akuisisi saham.
Baca juga:
"EMTK bermaksud untuk memperluas dan memperkuat lini usaha eksisting di bidang jasa pelayanan kesehatan melalui anak perusahaan. Akuisisi ini akan menjadikan Grup Emtek menjadi suatu perusahaan yang lebih besar yang memiliki kegiatan usaha yang beragam dengan memperluas kegiatan usaha di bidang industri jasa pelayanan kesehatan di Indonesia," jelas Manajemen EMTK dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis, 3 Desember.
Bagaimana Prospek Bisnis ke Depannya?
Sekadar informasi, sebetulnya industri jasa pelayanan kesehatan bukan bidang baru untuk EMTK. Sebelum mencaplok saham SAME, Perseroan telah menjalankan usaha dibidang tersebut lewat PT Elang Medika Corpora (EMC).
Adapun EMC ini memiliki empat anak usaha di bidang jasa kesehatan, yaitu PT Surya Cipta Medika (SCMed), PT Graha Mitra Insani (GMI), PT Unggul Pratama Medika, dan PT Utama Pratama Medika.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyatakan aksi akuisisi SAME oleh EMTK menyasar pada bisnis jangka panjang perseroan, khususnya di bidang rumah sakit.
Menurut Nafan, langkah akuisisi yang dilakukan EMTK kepada SAME merupakan awal yang bagus dan menguntungkan bagi kedua pihak.
"EMTK juga bisa mendapatkan katalis positif. Selain memperbanyak aset, juga bisa memperluas portofolio usaha mereka," tuturnya.
Lebih lanjut, Nafan berujar, dengan mencaplok EMC, SAME juga diuntungkan karena ke depannya perseroan bisa memperluas pangsa pasar perseroan. Menurut dia, industri rumah sakit memang menjadi salah satu sektor yang paling diuntungkan pada tahun depan. Hal ini karena sektor kesehatan akan diprioritaskan dalam rangka menahan laju kasus COVID-19.
Apalagi diketahui, program vaksinasi COVID-19 juga dicanangkan pemerintah mulai dilakukan pada awal tahun 2021. Pada tahap pertama, vaksin akan disuntikkan kepada 75 juta peserta secara bertahap.