Lalu Lintas Jalur Trans Kalimantan Dialihkan karena Perbaikan Jembatan
KALSEL - Arus lalu lintas di jalur Trans Kalimantan dialihkan ke jalur alternatif Desa Bungin-Batu Piring karena perbaikan jembatan utama di Paringin Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
"Malam nanti akan kita cor satu bagian, sementara yang bagian lain akan kita cor setelah bagian sebelahnya selesai," kata Pejabat Pembuat Komitmen Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) Dwi Wahyono di Paringin,Antara, Selasa, 11 Oktober.
Menurut dia, pengecoran dan pengeringan memerlukan waktu kurang lebih enam hari yaitu satu hari pengecoran dan lima hari mengeringkan.
Kasatlantas Polres Balangan AKP Imam Suryana menerangkan untuk pengaturan arus lalu lintas, khusus roda dua, masih diperbolehkan melintas di jembatan secara bergantian.
Khusus roda empat dari arah Tanjung dialihkan ke jalur alternatif melalui Desa Bungin yang tembus ke eks ban besar Batu Piring.
Sedangkan dari arah Banjarmasin dialihkan ke Jalan Muara Pitap (simpang empat Masjid Al-Akbar) tembus ke Gunung Pandau lalu tembus di Bundaran Paringin.
"Khusus roda enam ke atas dari arah Tanjung dialihkan ke Jalan Lampihong tembus ke Batumandi, begitupun sebaliknya," jelas Imam.
Adapun pengerjaan jembatan dan pengalihan arus lalu lintas tersebut, juga merupakan hasil kesepakatan bersama dari Komisi III DPRD Balangan melalui Erly Satriana dan pemerintah daerah melalui pihak PUPR, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Baca juga:
- Semua Pihak Harus Paham, Cuma Jokowi yang Punyak Hak Usir atau Pertahankan Parpol
- Demokrat Targetkan Bisa Usung Sendiri Calon Gubernur DKI 2024
- Soal Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, Demokrat: Masih Menyatukan Chemistry Visi, Energi dan Hati
- Minta PSSI Bisa Terima Rekomendasi dari TGIPF, Agum Gumelar: Jadikan Masukan dan Kemudian Dilaksanakan
Sementara itu beberapa tahun lalu perbaikan Jembatan Paringin merupakan salah satu proyek yang ditangani oleh BPJN Wilayah Kalsel bersamaan dengan 22 proyek lainnya. Total anggaran mencapai Rp8 miliar, sementara khusus Jembatan Paringin kurang lebih sekitar Rp3 miliar.