Rusia Membombardir Ukraina, Kementerian Luar Negeri Pastikan 34 WNI dan KBRI Kyiv Aman

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri memastikan warga negara Indonesia (WNI) dan Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ukraina aman, usai Rusia membombardir ibukota Kyiv dan sejumlah kota di negara itu kemarin.

"Terdapat total 34 WNI di Ukraina, termasuk staf KBRI Kyiv. Kondisi mereka aman pasca serangan rudal Rusia ke Kyiv. Staf KBRI semua bekerja di KBRI Kyiv," terang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi Selasa 11 Oktober.

Diketahui, Rusia menembakkan rudal jelajah ke kota-kota di seluruh Ukraina selama jam sibuk pada Senin pagi, menewaskan warga sipil, menyebabkan putusnya aliran listrik dan panas, dalam apa yang dinyatakan Presiden Vladimir Putin sebagai pembalasan atas serangan Ukraina, termasuk di jembatan ke Krimea.

Pada pertengahan pagi, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan Rusia telah menembakkan 81 rudal jelajah, dan pertahanan udara Ukraina telah menembak jatuh 43 di antaranya. Polisi mengatakan sedikitnya lima orang tewas dan 12 terluka di Kyiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan pada jam-jam sibuk Hari Senin sengaja dilakukan untuk membunuh orang, serta untuk melumpuhkan jaringan listrik Ukraina.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri memastikan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak dari pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha menjelaskan, saat ini ada 34 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Ukraina dan tidak ikut dievakuasi ke Indonesia pada awal Maret lalu setelah meletus perang antara Rusia dan Ukraina.

"Dari puluhan WNI yang masih tinggal di Ukraina, kami mencatat ada beberapa orang yang berada di wilayah konflik,” kata Judha saat memberikan keterangan kepada media secara daring pada Jumat 7 Oktober.

Judha menuturkan, KBRI Kyiv yang masih beroperasi penuh di Ukraina terus menjalin komunikasi dan memonitor kondisi para WNI. WNI yang masih berada di Ukraina sebagian besar adalah WNI perempuan yang menikah dengan warga Ukraina, sehingga mereka memilih untuk tetap tinggal bersama keluarganya.