Belum Sebulan Bekerja di Kapal Penangkap Ikan, Pekerja Migran Asal Sukabumi Terjatuh dan Hilang di Laut Irlandia
CIREBON - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Citemu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Salikin yang menjadi anak buah kapal (ABK) di perusahaan penangkap ikan, terjatuh dan hilang di perairan laut Irlandia. Keluarga berharap segera ditemukan.
"Saya mendapatkan kabar dari pihak perusahaan. Katanya suami jatuh kecelakaan saat mencari ikan," kata Istri Salikin, Tariah di Cirebon, Antara, Senin, 10 Oktober.
Tariah mengatakan Salikin baru berangkat menjadi ABK di perusahaan perikanan pada bulan September 2022 lalu, dan belum genap satu bulan bekerja.
Namun pada hari Jumat, 7 Oktober, pihaknya mendapatkan informasi bahwa sang suami terjatuh ketika sedang mencari ikan. Menurutnya saat ini keadaan sang suami belum diketahui secara pasti, karena masih dalam pencarian rekan-rekannya sesama ABK.
"Katanya sampai saat ini masih dalam pencarian di perairan Irlandia. Saya ingin dan berharap cepat ketemu dan dipulangkan ke rumah," tuturnya.
Sementara itu, Camat Mundu, Kabupaten Cirebon Anwar Sadat mengatakan kecelakaan yang menimpa Salikin itu, saat yang bersangkutan menebar jaring, dan tiba-tiba terpeleset kemudian jatuh ke laut.
Nahas bagi Salikin, pada saat itu menurut keterangan saksi yang juga warga negara Indonesia (WNI) air laut tidak bersahabat, sehingga tidak bisa ditolong oleh rekan kerjanya.
"Sekarang masih dalam pencarian, tapi sempat diberhentikan karena kondisi cuaca tidak mendukung," kata Anwar Sadat.
Baca juga:
- Surya Darmadi Persiapkan Bukti Kepemilikan Lahan Duta Palma Group
- Usai Eksepsi Ditolak Hakim Tipikor, Surya Darmadi Sempat Minta 'Keringanan': Saya Stres, Dada Berkeringat
- Dakwaan Jaksa Dianggap Sumir dan Prematur, Surya Darmadi Ajukan Eksepsi
- PAN Ucapkan Selamat NasDem Deklarasikan Anies Baswedan Capres 2024, KIB Kapan?
Anwar berharap agar pemerintah pusat dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dapat berkoordinasi dengan pihak terkait sehingga pencarian dapat dilakukan secara optimal dan yang bersangkutan segera ditemukan.
"Kami berharap pemerintah pusat dan Kementerian Luar Negeri dapat berkoordinasi dengan pemerintah setempat, sehingga proses pencarian korban bisa berjalan optimal dan dapat segera ditemukan," ujarnya.