KPK: Omong Kosong Demokrasi Berintegritas Kalau Masyarakat Masih Bersikap 'Wani Piro'
JAKARTA - Peran masyarakat untuk membangun demokrasi yang berintegritas sangat dibutuhkan. Tak boleh ada lagi konsep wani piro atau berani bayar berapa untuk dipilih dalam proses kontestasi politik.
"Omong kosong demokrasi akan berintegritas kalau masyarakat tidak berintegritas," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 8 Oktober.
"Jika masyarakat masih bersikap wani piro dalam pemilihan kepala daerah, akan menjadi peran masyarakat dalam menciptakan demokrasi yang koruptif," sambungnya.
Alexander mengingatkan masyarakat harus ikut menebarkan semangat antikorupsi. Tidak boleh ada yang bersikap permisif dengan kejahatan luar biasa itu.
Selain itu, Alexander meminta masyarakat tak boleh lagi menyogok aparat penegak hukum (APH) agar tidak dihukum. Langkah tersebut bisa membantu mencegah terjadinya korupsi.
KPK dipastikan siap memberikan pendidikan antikorupsi kepada siapapun. Alexander mengatakan lembaganya akan berupaya agar masyarakat bisa menjadi lebih berintegritas.
"Mari kita bersama-sama membangun budaya antikorupsi dan kita ciptakan nilai diri kita menjadi berintegritas," pungkasnya.
Baca juga:
- Selamat Jalan Pebbles! Anjing Jenis Terrier Tertua di Dunia Mati di Umur 22 Tahun
- Tembok MTsN 19 Pondok Labu Roboh: Taruhan Banjir Jakarta Tak Hanya Harta tetapi Juga Nyawa, Jangan Diurus Sekadarnya
- 934 WNI Jadi Korban Online Scam di Asia Tenggara
- Ada Momen Besar tapi Syahdu dari Unjuk Simpati Eropa terhadap Tragedi Kanjuruhan