Benih Perdamaian Suporter Sepak Bola Kini Bermunculan
JAKARTA - Suasana kelabu mendadak menyelimuti sepak bola Indonesia ketika seluruh surat kabar pada Minggu, 2 Oktober pagi memberitakan tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Betapa tidak, tragedi Kanjuruhan menelan lebih dari 100 korban jiwa. Data awal yang diberitakan ada 127 korban jiwa, kemudian hasil identifikasi ulang menjadi 125 orang, dan bertambah menjadi 130 orang.
Data korban jiwa memang sempat simpang siur karena kondisi dan situasi yang terjadi saat itu, mengingat banyaknya rumah sakit yang menampung korban. Bahkan, ada pula korban yang langsung dibawa pulang.
Terlepas dari perbedaan data jumlah korban, tidak ada sepak bola yang sebanding dengan nyawa manusia. Tak boleh ada lagi nyawa yang melayang sia-sia karena sepak bola.
Tak hanya Aremania, semua suporter merasa sangat terpukul dengan kejadian memilukan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC versus Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu pekan lalu.
Seluruh organisasi suporter saling berkumpul untuk mendoakan korban dan keluarga yang ditinggalkan akibat tragedi Kanjuruhan, tragedi yang paling kelam dalam sejarah persepakbolaan Tanah Air.
Tak hanya doa bersama, mereka juga menggaungkan semangat perdamaian, seperti dilakukan ribuan suporter dari berbagai klub se-Pulau Jawa yang berkumpul di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, 4 Oktober lalu.
Melansir Antara, pertemuan ribuan suporter itu diawali dengan salat gaib, dan doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan, diakhiri dengan penyalaan lilin serta cahaya gawai sebagai simbol perdamaian.
"Kita akan membuat sejarah bahwa kita suporter yang hadir pada malam hari ini akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada dalam hati kita," kata Presiden Brajamusti Yogyakarta Muslich Burhanuddin saat berorasi.
Burhanuddin yang acap disapa Thole itu meminta kepada seluruh suporter menjadikan tragedi di Kanjuruhan sebagai titik tolak untuk bersatu memajukan sepak bola Indonesia.
Baca juga:
- Gelar Rapat Evaluasi Bareng PSSI, Menpora Singgung Suporter Soal Pemahaman Hak dan Kewajiban
- Rekap Hasil Pertandingan Liga Europa Dini Hari Tadi: MU dan Arsenal Menang, Roma Terbungkam
- 3 Pemain Indonesia U-17 Mendapat Pujian dari Pelatih UEA, Siapa Saja Mereka?
- Kata Ketum PSSI soal Penetapan Dirut PT LIB sebagai Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan Malang
"Kita akan mewariskan hal-hal positif kepada anak cucu kita bahwa ke depan sepak bola di Indonesia, khususnya DIY dan Jawa Tengah penuh dengan suka cita," ujarnya.
Suporter yang hadir antara lain dari Brajamusti dan The Maident (Yogyakarta), Paserbumi (Bantul), Slemania dan BCS (Sleman), Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Solo), Panser Biru dan Snex (Semarang), Aremania (Malang), Bonek (Surabaya), The Jakmania (Jakarta), serta Bobotoh dan Viking (Bandung).
Hadir pula, perwakilan sejumlah elemen suporter dari Medan dan Makassar yang sama-sama bersolidaritas atas tragedi Kanjuruhan dan menyuarakan gaung-gaung perdamaian.