Tempat Parkir Limpahan Sungai Brigif Tiru Proyek di Singapura dan Belanda
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan konsep pembangunan ruang penampungan limpahan sungai Brigif merujuk sungai Kallang di Singapura serta sungai Meuse dan Waal di Belanda.
"Kita merujuk kepada dua tempat itu dalam membangun ruang limpahan sungai Brigif. Pertama proyek Kallang River di Singapura, lalu di Belanda sungai Meuse dan Waal," kata Anies di Waduk Brigif Jagakarsa, Jakarta, Kamis 6 Oktober.
Anies menjelaskan sungai berbasis alam (nature based solution) ini merupakan program naturalisasi menggunakan konsep kembali ke alam sebelum kawasan ini terjamah pembangunan.
Ide solusi berbasis alam ini bisa mengurangi emisi gas karbon sampai dengan 39 persen dari pembangunan di DKI Jakarta yang selama ini ikut berkontribusi mencemarkan lingkungan, kata dia.
Menurut Anies, ruang limpahan sungai Brigif ini disiapkan untuk menampung debit air dari hulu guna mengurangi beban ke kawasan hilir.
Selain konsep berbasis alam, Anies juga merujuk kepada konsep pengendalian air program room for the river seperti di sungai Meuse dan Waal Belanda yakni menjadikannya sebagai ruang penampungan air.
Ruang limpahan sungai tak hanya di Brigif saja, konsep serupa ini nanti akan diteruskan di Lebak Bulus Jakarta Selatan dan Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
"Tiga ini jangan jadi yang terakhir, ini adalah tiga pertama untuk seluruh wilayah Jakarta. Mudah-mudahan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) juga bisa memanfaatkan pendekatan ini untuk tempat-tempat lain," tutupnya dilansir Antara.
Baca juga:
- Proyek Pengadaan TV LED Ruang Kerja Anggota DPR Capai Rp1,5 Miliar, Legislator Gerindra Minta Setjen DPR Jelaskan ke Publik
- Volume Kendaraan di Tol Becakayu Naik 42 Persen Usai 3 Akses Baru Dibuka
- Menhub Puji Ruang VVIP Halim Perdanakusuma, Disamakan dengan Hotel Bintang 5
- Jabatan Berakhir Desember 2022, Panglima TNI Sebut Presiden Jokowi Biasanya Mendadak Tentukan Pengganti
Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng mengaku senang menyaksikan salah satu inovasi di DKI Jakarta yang bisa mendunia.
"Saya sebelumnya mengatakan bahwa tantangan masa depan adalah menyatukan dua negara. Karena kita memiliki kesamaan pendekatan, untuk setiap solusi yg kita butuhkan," kata Kwok Fook Seng.
Ruang atau waduk Brigif dibangun di atas lahan seluas 10,05 hektare yang diperkirakan mampu menampung volume air lebih besar yakni sekitar 380 ribu meter kubik (m3).
Waduk yang berada di Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa itu berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayah Jakarta Selatan terutama di kawasan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Krukut.