Protes Kematian Mahsa Amini Menyebar ke Universitas dan Sekolah, Presiden Iran Serukan Persatuan

JAKARTA - Presiden Iran Ebrahim Raisi menyerukan persatuan nasional pada Hari Selasa, ketika protes anti-pemerintah menyebar ke universitas dan sekolah menengah.

Kerusuhan telah mengguncang Iran dalam beberapa minggu terakhir setelah kematian Mahsa Amini (22), dalam tahanan polisi moral negara itu. Dia ditangkap setelah diduga tidak mematuhi aturan berpakaian untuk wanita.

Presiden Raisi mengatakan, negaranya memiliki kelemahan dan kekurangan, tetapi mengulangi kalimat resmi, kematian Amini adalah plot oleh musuh-musuh Iran.

"Hari ini tekad negara ditujukan pada kerja sama untuk mengurangi masalah rakyat," katanya dalam sesi parlemen dilansir dari The National News 5 Oktober.

"Persatuan dan integritas nasional adalah kebutuhan yang membuat musuh kita putus asa," seru Presiden Raisi.

Menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden, yang mengatakan akan mengenakan 'biaya lebih lanjut' sebagai pembalasan atas tindakan represif terhadap pengunjuk rasa, Teheran menuduh Washington "munafik" pada hak asasi manusia.

"Akan lebih baik bagi Joe Biden, untuk berpikir sedikit tentang catatan hak asasi manusia di negaranya sendiri sebelum membuat gerakan kemanusiaan, meskipun kemunafikan tidak perlu dipikirkan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani dalam sebuah unggahan di Instagram, seperti dilaporkan oleh media Iran.

"Presiden AS harus prihatin dengan berbagai sanksi terhadap bangsa Iran, sanksi yang dikenakan terhadap negara mana pun adalah contoh nyata dari kejahatan terhadap kemanusiaan,” tambahnya.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Hari Senin menuduh AS dan Israel mengobarkan kerusuhan yang mengguncang negara itu.

"Saya katakan dengan jelas bahwa kerusuhan dan ketidakamanan ini direkayasa oleh Amerika dan pendudukan, rezim Zionis palsu, serta agen bayaran mereka," tukas Khamenei.

Diketahui, demonstrasi di seluruh Iran telah menyebar ke kampus-kampus, yang dianggap sebagai tempat perlindungan pada saat kerusuhan.

Video di media sosial menunjukkan, siswa mengekspresikan solidaritas dengan rekan-rekan yang telah ditangkap. Sementara, banyak universitas berpaling ke kelas online minggu ini.