Kompak Tanggapi Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara, Amerika Serikat dan Korea Selatan Tembakan Rudal ATACMS
JAKARTA - Korea Selatan dan militer Amerika Serikat menembakkan rudal ke laut, sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik Korea Utara di atas Jepang, kata Seoul pada Hari Rabu.
Korea Utara yang bersenjata nuklir melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) lebih jauh dari sebelumnya pada hari Selasa, mengirimkannya di atas Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun dan mendorong peringatan bagi penduduk di sana untuk berlindung.
Pasukan Korea Selatan dan Amerika melakukan latihan rudal mereka sendiri sebagai tanggapan, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada Hari Rabu.
"Masing-masing pihak menembakkan sepasang rudal balistik jarak pendek ATACMS buatan AS," menurut sebuah pernyataan, melansir Reuters 5 Oktober.
"Rudal secara tepat mengenai target tiruan dan menunjukkan kemampuan sekutu untuk mencegah provokasi lebih lanjut," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, mengutip Korea Times.
Kemarin, sekutu mengadakan latihan udara di kemudian hari dan pesawat tempur F-15K Korea Selatan menembakkan dua Joint Direct Attack Munitions (JDAM) ke lapangan tembak di pulau Laut Kuning, sebagai tanggapan awal peluncuran rudal Korea Utara.
Terpisah, Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengutuk uji coba Korea Utara. Sementara, Uni Eropa menyebutnya sebagai "tindakan sembrono dan sengaja provokatif."
Baca juga:
- Telepon Zelensky: Presiden Biden Janji AS Terus Dukung Ukraina, Tambah HIMARS dan Howitzer
- Puji Kemajuan Pasukannya di Timur dan Selatan, Presiden Zelensky: Hanya Masalah Waktu Ketika Kami akan Mengusir Penjajah
- Diplomatnya Sempat Ditahan dan Diusir Moskow, Jepang Perintahkan Konsul Rusia Angkat Kaki Dalam Waktu Enam Hari
- Presiden Zelensky Tandatangani Dekrit: Buka Pintu Pembicaraan dengan Presiden Rusia, Tapi Bukan Vladimir Putin
Sementara, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk peluncuran tersebut dan mengatakan itu adalah pelanggaran resolusi Dewan Keamanan.
Amerika Serikat meminta Dewan Keamanan PBB untuk bertemu membahas peluncuran Korea Utara pada Hari Rabu, tetapi para diplomat mengatakan, China dan Rusia menentang diskusi oleh badan beranggotakan 15 anggota itu.