Max Verstappen Diharapkan Kunci Gelar Juara Formula 1 di Jepang
JAKARTA - Pebalap Red Bull Racing Max Verstappen diharapkan bisa mengunci gelar juara dunia Formula 1 di Grand Prix (GP) Jepang, Minggu mendatang setelah pada balapan sebelumnya di Singapura hanya finis ke tujuh atau meraih enam poin.
Max Verstappen kokoh di puncak klasemen dengan 341 poin atau selisih 104 poin dengan Charles Leclerc dari Ferrari yang berada di posisi dua dan selisih 106 dengan rekan satu timnya, Sergio Perez.
Hasil duet pebalap Red Bull Racing di GP Singapura ini mendapatkan perhatian penuh dari salah satu pendukung tim, Mobil™ Lubricants yang diwakili Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) Sri Adinegara.
"Max Verstappen sudah berusaha menunjukkan performanya. Ini adalah kemenangan yang tertunda. Pastinya dia akan lebih fokus untuk hadapi balapan di Jepang dan petik gelar Juara Dunia Formula 1 2022 di sana," kata Sri Adinegara, dikutip Antara, Selasa.
Pada balapan di Singapura, Max Verstappen mengawali balapan di posisi delapan. Posisi tersebut jelas kurang menguntungkan apalagi balapan berlangsung di sirkuit jalan raya. Dan memang terbukti ia hanya dengan finis keenam.
Rekan satu timnya, Sergio Perez mampu menjadi yang terbaik pada balapan jalan raya malam hari itu disusul dua pebalap Ferrari yakni Charles Leclerc di posisi dua dan Carlos Sainz di tempat ketiga.
Pebalap Belanda ini mengakui jika harus menjalani balapan dengan sulit karena banyak kendala yang dihadapi sehingga banyak kehilangan posisi. Namun dirinya tetap berusaha keras hingga bisa meraih poin.
"Setidaknya bagus untuk mendapatkan beberapa poin tetapi bukan itu tujuan kami di sini (GP Singapura). Waktunya untuk fokus pada Jepang,” kata Max Verstappen dalam keterangan tim.
Dengan tambahan enam poin dari GP Singapura, Max Verstappen hanya membutuhkan kemenangan di GP Jepang untuk bisa menjadi juara dunia ajang balapan jet darat secara beruntun.
Jika itu terjadi, Max Verstappen akan menjadi pebalap ketiga setelah Michael Schumacher (2001 dan 2004) dan Sebastian Vettel (2011) yang bisa meraih gelar saat musim masih menyisakan empat balapan.