Bintang Tertua di Alam Semesta Berhasil Diabadikan Teleskop James Webb
JAKARTA - Teleskop Luar Angkasa James Webb dilaporkan telah melihat gugusan bintang tertua yang pernah terlihat dengan mudah.
Ditemukan dari analisis ilmiah gambar First Deep Field milik Telskop Webb, para peneliti menyatakan gumpalan jutaan bintang itu kemungkinan termasuk bintang pertama dan tertua di alam semesta.
Gambar tersebut berisi ribuan galaksi yang berkelap-kelip. Dijuluki galaksi Sparkler karena dikelilingi oleh titik-titik kemerahan atau seperti kilauan yang di antaranya tampak seperti gugus bola sangat tua.
"JWST dibangun untuk menemukan bintang pertama dan galaksi pertama dan untuk membantu kita memahami asal usul kompleksitas di alam semesta, seperti unsur kimia dan bahan penyusun kehidupan," ungkap salah satu peneliti, Lamiya Mowla dari Universitas Toronto, yang dikutip dari Slashgear, Minggu, 2 Oktober.
"Penemuan di First Deep Field Webb ini sudah memberikan tampilan rinci pada fase awal pembentukan bintang, mengkonfirmasi kekuatan luar biasa dari JWST," ujarnya.
Gugus bola adalah kumpulan bintang purba yang berasal dari masa kanak-kanak galaksi, sehingga dapat berisi petunjuk tentang tahap awal pembentukan, pertumbuhan, dan evolusi galaksi.
Melihat 12 objek kompak yang mengelilingi Galaxy Sparkler, tim Canadian NIRISS Unbiased Cluster Survey (CANUCS) menemukan lima di antaranya memang gugus bola.
Selain itu, ini bisa menjadi beberapa gugus bola tertua yang pernah terlihat, mungkin berasal dari waktu ketika alam semesta pertama kali mulai melahirkan bintang.
Temuan yang dipubliksikan di Astrophysical Journal ini mengungkapkan galaksi itu berjarak 9 miliar tahun cahaya.
Gugus-gugus itu begitu tua sehingga mereka lahir sesegera mungkin karena benar-benar membentuk bintang.
Hingga kini, objek-objek di sekitar galaksi Sparkler itu sulit dilihat secara nyata.
Baca juga:
Tetapi peningkatan sensitivitas dari teleskop miliaran dolar itu berarti mereka dapat dilihat cukup dekat untuk memahami apa itu, dan berapa umur mereka.
Ditambah lagi, Teleskop Webb memiliki instrumen yang sangat sensitif, dibantu oleh fakta bahwa ia berada di luar angkasa, sehingga tidak terganggu oleh uap air di atmosfer bumi atau panas dari planet itu.
Hal ini, memungkinkannya melihat sumber cahaya inframerah yang sangat redup sekalipun.