Mengapa Jarak Lari Maraton 42 Km? Inilah Sejarah Panjangnya Sejak Zaman Yunani

YOGYAKARTA - Maraton menjadi salah satu cabang olahraga dalam perlombaan lari. Olahraga maraton kini tak cuma populer untuk perlombaan, tapi telah sering menjadi even untuk masyarakat. Meski jarak lari maraton sangat jauh, tapi olahraga ini cukup digemari banyak orang. 

Jarak lari maraton terdapat empat jenis yang berbeda-beda jarak tempuhnya. Bisa dibilang lari maraton tergolong olahraga yang berat dibanding cabor lari lainnya. Peserta lari maraton harus mempunyai kebugaran dan stamina yang kuat. 

Dibalik itu, lari maraton memiliki sejarah panjang sejak zaman Yunani sebelum masehi. Eksistensi olahraga ini semakin populer di era sekarang. Di Indonesia sendiri semakin banyak penyelenggaraan even maraton, seperti Borobudur Maraton dengan jarak 5K, Sleman Temple Run dengan jarak 7K sampai 25K, Bea Cukai Run dengan jarak 7,6K, dan even-even lainnya.

Sejarah Lari Maraton

Perlombaan lari sudah diadakan dalam pertandingan Olimpiade asli yang diselenggarakan dari 776 SM hingga 393 M di Olympia, Yunani. Namun olahraga lari pada saat itu bukan ketahanan jarak jauh, tetapi lari cepat dan acara lari lainnya. 

Namun pada waktu itu di kalangan masyarakat Yunani sudah populer lari jarak jauh. Lari jarah jauh dilakukan oleh utusan yang dipekerjakan berlari bermil-mil di antara pemukiman. Manusia diandalkan untuk lari jarak jauh karena ada jalan yang sulit atau tidak bisa dilalui oleh kuda. 

Perlombaan maraton pertama diselenggarakan di awal era modern Olimpiade pada tahun 1896. Jarak tempuh maraton ini sepanjang 40 kilometer atau sekitar 25 mil. Jarak tempub ini sama dengan jarak yang dilalui oleh utusan Yunani mitos Pheidippides dari Marathon ke Athena pada tahun 490 SM. Dia melakukannya untuk menyampaikan kabar kemenangan pasukan Yunani atas invasi Persia.

Pada tahun 1897, diadakan ajang Boston Marathon untuk cabor lari maraton. Olahraga maraton ini menjadi even maraton tahunan tertua di dunia dan salah satu acara paling bergengsi bagi para pelari.

Jarak Lari Maraton

Lari maraton menempuh jarak sepanjang 26,2 mil atau 42 Km. Jarak tempuh digunakan dalam pertandingan resmi oleh Federasi Atletik Dunia. Mengapa lari maraton harus sejauh 42 Km? Ternyata penentuan jarak ini juga memiliki sejarah dari keluarga kerajaan Inggris.

Jarak lari maraton awalnya hanya sekitar 25 mil atau sekitar 40 Km. Jarak tempuh ini digunakan dalam maraton modern pertama kali pada tahun 1896. Perubahan jarak bermula ketika Ratu Alexandra dari Inggris meminta perlombaan maraton dimulai di halaman Kastil Windsor agar anak-anak menyaksikan dari kamar bayi mereka, dan finis di depan kotak kerajaan di stadion Olimpiade. Jarak yang ditempuh sejauh 26 mil atau 42 Km.

Jarak tempuh sejauh 42 Km tersebut kemudian resmi ditetapkan sebagai standar baru lari maraton pada tahun 1921. Sejak itu, maraton Olimpiade menggunakan jarak tempuh sejauh itu. 

Waktu Tempuh Lari Maraton

Lari maraton dengan jarak tempuh 42 Km membutuhkan waktu kisaran 4 hingga 5 jam bagi sebagian banyak pelari. Namun jika pelari tidak memiliki stamina yang kuat dan mengambil istirahat di tengah berlari, maka waktu selesainya bisa lebih lama. 

Sampai saat ini rekor dunia maraton resmi masih dipegang oleh pelari Kenya Eliud Kipchoge. Eliud berlari di Berlin Marathon 2018 dalam waktu 2:01:39. Sementara itu, rekor dunia wanita dibuat oleh Brigid Kosgei pada 2019, yang berlari pada ajang Chicago Marathon dalam 2:14:04.

Itulah jarak lari maraton dan sejarah panjangnya sejak zaman Yunani. Jika anda buka atlet lari maraton, kini anda bisa mengikuti even maraton yang banyak diselenggarakan untuk bisa merasakan lari jarak jauh tersebut.