YOGYAKARTA - Lari jarak menengah menjadi salah satu kategori dalam cabang olahraga atletik lari. Ada tiga kategori lari yang dibedakan berdasarkan jarak tempuhnya, yakni lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Kategori tersebut dilombakan dalam ajang olimpiade, yang menjadi olahraga internasional terbesar di dunia.
Lari jarak menengah memiliki jarak tempuh 800 meter dan 1500 meter, dilansir dari laman resmi Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF). Meski jarak yang ditetapkan dalam Olimpiade adalah dua itu, namun larik 300 meter juga termasuk kategori lari jarak menengah.
Perlombaan lari sendiri mempunyai sejarah panjang yang sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Bagaimana sejarahnya dan apa saja tekniknya?
Sejarah Lari Jarak Menengah
Perlombaan lari sudah ada sejak jaman Yunani kuno sekitar tahun 776 SM. Lari sebenarnya sudah menjadi aktivitas sehari-hari masyarakat zaman dahulu untuk bertahan hidup, seperti mencari makanan dan menghindar dari hewan buas.
Sejarah awal terjadi sekitar tahun 490 SM ketika seorang prajurit bernama Pehiddipedes ditugaskan pergi dari Yunani ke Athena secepat mungkin. Jarak yang harus ia tempuh sejauh 25 mil atau 40 km. Tanpa sadar, Pheiddipedes menciptakan olahraga lari marathon. Lari marathon kemudian dimasukkan dalam ajang Olimpiade mulai tahun 1896.
Sementara itu, di Benua Amerika ajang The Boston Marathon pertama diselenggarakan pada tahun 1897. Lalu AS mulai menggelar olimpiade marathon pada tahun 1909 dalam rangka Thanksgiving dan ulang tahun Kota Washington.
Cabang olahraga lari masuk ke Indonesia sejak tahun 1930 dibawa oleh pemerintahan Belanda. Namun olahraga lari sempat redup pada masa pendudukan Jepang. Barulah pada tahun 1946 olahraga ini digeliatkan kembali dengan melakukan pembentukkan badan milik pemerintah.
Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup aktif dalam cabang olahraga lari, terutama dalam ajang PON (Pekan Olahraga Nasional), SEA Games, dan Asian Games.
Teknik Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah memiliki teknik sendiri sama halnya kategori lari yang lain. Gerak dan koordinasi langkah menjadi kunci dari lari jarak menengah. Untuk teknik start yang digunakan adalah start berdiri.
Berikut teknik-teknik dalam olahraga lari jarak menengah yang bisa jadi tips bagi anda suka olahraga lari.
Teknik Star Awalan
- Pada teknik start atau awalan, posisi tubuh berdiri tegak dengan lutut sedikit direndahkan. Padangan lurus ke depan fokus pada lintasan lari.
- Saat aba-aba ‘siap’, salah satu kaki diletakkan di belakang garis start, dan kaki satunya di belakang. Posisi kaki sejajar dengan bahu. Tumpuan berat badan dipindahkan ke kaki depan.
- Saat aba-aba ‘Ya’ atau bunyi pistol start, lari pun dimulai sambil mengayunkan kedua tangan.
Teknik Memasuki Tikungan
- Ketika memasuki tikungan, kecepatan lari harus dijaga. Posisi tubuh dan kaki diusahakan dekat dengan garis lintasan sebelah kiri.
- Posisi bahu diarahkan ke kiri dan kepala juga miring ke arah kiri.
- Ayunan lengan kanan diusahakan lebih lebar daripada ayunan lengan kiri. Gerakan ini berfungsi menjaga keseimbangan tubuh saat melintasi tikungan.
Teknik Mendekati Garis Finish
Ada tiga macam teknik yang bisa diterapkan saat mendekati garis finish, yakni teknik memutar badan, membusungkan dada, dan terus berlari.
- Teknik memutar badan biasanya dilakukan saat persaingan antar pelari mendekati garis finish terjadi dengan ketat.
- Teknik membusungkan dada hampir tujuannya sama dengan teknik memutar badan. Teknik ini dilakukan dengan membusungkan dada saat mendekati garis finish agar mencapai finish lebih dulu dibanding pelari lain.
- Teknik terus berlari biasanya dilakukan saat mendekati garis finish dengan lawan tertinggal jauh di belakang. Teknik ini bertujuan agar sampai lebih cepat ke garis finish.
Itulah pengertian dari lari jarak menengah, sejarah, dan teknik yang perlu dilakukan. Stamina dan pernafasan sangat penting dalam cabang olahraga ini.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.