IHSG Akhir Pekan Diperkirakan Cenderung Tertekan Dipengaruhi Bursa Global
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih cenderung tertekan pada perdagangan akhir pekan, Jumat 30 September, setelah kemarin ditutup pada posisi 7.036,19 atau turun 0,57 persen akibat penurunan bursa global.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya Memasuki akhir pekan sekaligus akhir bulan ke sembilan di tahun 2022, IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar.
"Namun, jelang rilis data di awal bulan perihal inflasi yang diperkirakan masih dalam kondisi stabil dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ujar William dalam riset.
Menurutnya, IHSG berpotensi tertekan dalam rentang 6.998 - 7.236. Rekomendasi saham pilihannya adalah PWON, ASRI, TBIG, GGRM, EXCL, CTRA, HMSP, WTON.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menjelaskan, IHSG ditutup melemah didorong mata uang rupiah yang masih bertengger di level Rp15.200-an per dolar AS. Di sisi lain, pergerakan masih ditekan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi pada bulan depan.
Baca juga:
Dennies memprediksi IHSG akan kembali melemah pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, candlestick membentuk long black body dengan stochastic di area level oversold mengindikasikan potensi pelemahan dengan rentang pelemahan yang cukup terbatas.
Dari dalam negeri pergerakan masih ditekan pelemahan nilai tukar rupiah. Sementara dari AS akan merilis data ekonomi GDP serta data ketenagakerjaan.
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.952 dan 6.994 serta resistance 7.106 dan 7.176. Rekomendasi saham pilihannya BBCA, WIIM, RALS.