Bio Farma Produksi 20 Juta Dosis Vaksin IndoVac Usai Kantongi EUA
JAKARTA - Perusahaan BUMN di bidang farmasi PT Bio Farma (Persero) langsung memproduksi 20 juta dosis vaksin COVID-19 IndoVac usai mengantongi Izin edar darurat (Emergency Use Authorization/EUA).
"Kami langsung produksi ya, karena memang sudah kami siapkan. Fasilitas produksinya sudah dapat sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM," kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir di Jakarta dilansir ANTARA, Kamis, 29 September.
Dia mengatakan, untuk tahap awal Bio Farma menyiapkan 20 juta dosis di fasilitas produksi yang berdomisili di Kota Bandung, Jawa Barat.
Sesuai EUA yang diperoleh, kata Honesti, vaksin IndoVac diperuntukkan bagi dosis primer yang menyasar masyarakat usia 18 tahun ke atas.
"Tapi kami juga sudah melakukan persiapan uji klinik booster (dosis penguat) usia dewasa, sudah berjalan. Ini kami lagi persiapan uji klinik remaja usia 12 hingga 17 tahun," katanya.
Baca juga:
- Telaah Kasus Lukas Enembe Murni Hukum Atau Terkait Politik, AHY Singgung Intervensi Elemen Negara
- Bela Puan yang Dicibir Publik karena Wajah Cemberut, Politikus PDIP: Mungkin Waktu Itu Lelah, Selama Ini Selalu Senyum
- Sidang Ferdy Sambo Bersifat 'High Profile', KY Siap Pantau Bahkan Wacanakan Safe House untuk Hakim
- Dapat Kado Ultah Kiriman Kawan di Kanada, Bule New Zealand di Bali Ditangkap karena Ternyata Isi Paketnya Kokain
Sesuai dengan rencana kerja, vaksin yang dikembangkan Bio Farma bersama Baylor College of Medicine (BCM) itu dipersiapkan secara bertahap mulai dari usia dewasa, remaja, dan anak.
Honesti mengatakan vaksin berplatform teknologi protein rekombinan itu telah memperoleh sertifikat halal serta dapat diadaptasi ke varian (strain) baru COVID-19.
"IndoVac juga sudah mendapat sertifikasi halal. Jadi kita langsung produksi," katanya.