Pastikan Rusia Lanjutkan Operasi Militer Khusus di Ukraina, Kremlin: Minimal Membebaskan Seluruh Wilayah Donetsk
JAKARTA - Kremlin memastikan "operasi militer khusus" di Ukraina harus berlanjut, minimal sampai merebut semua wilayah Donetsk di Ukraina timur.
Dalam panggilan telepon dengan wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mencatat bahwa Republik Rakyat Donetsk (DPR), entitas yang memisahkan diri yang didukung Rusia yang telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014, hanya mengendalikan sebagian dari wilayah yang lebih luas yang diklaimnya.
"Oleh karena itu, minimal perlu membebaskan seluruh wilayah DPR," ujar Peskov, melansir Reuters 29 September.
Rusia telah membingkai kampanye militernya di Ukraina untuk melindungi penutur bahasa Rusia di wilayah Donbas timur Ukraina, yang separuhnya terdiri dari Donetsk, dari "genosida" oleh Ukraina.
Baik Kyiv dan negara-negara Barat mengatakan ini adalah figleaf untuk perampasan tanah bergaya kekaisaran.
Meskipun Rusia sudah menguasai hampir semua wilayah Lugansk, separuh lainnya dari Donbas, ia hanya menguasai sekitar 60 persen wilayah Donetsk.
Baca juga:
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Sebut Kematian Mahsa Amini Insiden Tragis, Tapi Kekacauan Tidak Dapat Diterima
- Waduh! Peretas Rusia Bocorkan Data Pribadi Agen Intelijen Asing Ukraina
- Telepon Presiden Zelensky: Presiden Erdogan Bahas Perang Rusia Ukraina, Sebut Referendum Sepihak Sulitkan Diplomasi
- Kirim Pasukan Komando dengan Penyamaran ke Jenin Tepi Barat, Militer Israel Tewaskan Empat Warga Palestina
Diketahui, entitas yang didukung Moskow di Donetsk dan Lugansk, bersama dua wilayah lain yang diduduki Rusia di Ukraina selatan, berusaha untuk menjadi bagian dari Rusia setelah mereka menyelesaikan referendum,