JAKARTA - Tujuan utama operasi militer Rusia di Ukraina adalah untuk melindungi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, kata Kremlin pada Hari Senin, setelah pemimpin salah satu wilayah separatis meminta pasukan tambahan dari Moskow.
Denis Pushilin, pemimpin separatis wilayah Donetsk Ukraina yang didukung Rusia, mengatakan sebelumnya pada Hari Senin, telah terjadi peningkatan pertempuran dan penembakan di wilayah tersebut.
"Semua pasukan yang diperlukan, termasuk pasukan sekutu, termasuk pasukan Federasi Rusia, akan dilibatkan untuk melawan musuh," kata Pushilin, melansir Reuters 14 Juni.
Sementara, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip oleh kantor berita negara Rusia RIA mengatakan, perlindungan wilayah Donetsk dan Lugansk menjadi perhatian Rusia.
"Secara umum, perlindungan republik adalah tujuan utama dari operasi militer khusus," ujar Peskov.
Badan RIA melaporkan sebelumnya, beberapa warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dalam penembakan pada hari Senin.
Reuters tidak dapat secara independen mengklaim klaim Rusia tentang peningkatan penembakan di wilayah Donetsk dan tidak ada reaksi langsung dari Kyiv terhadap perkembangan tersebut.
Diketahui, Donetsk dan Lugansk adalah dua entitas memisahkan diri yang didukung Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur, yang menurut Rusia sedang berjuang untuk disingkirkan sepenuhnya dari kendali Kyiv.
BACA JUGA:
Rusia mengakui kedua wilayah itu sebagai negara merdeka menjelang invasinya ke Ukraina. Sementara, separatis menguasai sebagian besar wilayah timur Ukraina pada tahun 2014.
Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Adapun Ukraina dan sekutunya di Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.