KIB Disebut Ecek-Ecek, Golkar Serang Balik NasDem yang Dinilai Malah Belum Jelas Arah Koalisinya
JAKARTA - Partai Golkar bereaksi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama PAN dan PPP disebut koalisi ecek-ecek dan tidak serius oleh elite Partai NasDem Zulfan Lindan.
Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menegaskan, pihaknya serius membentuk koalisi bahkan sudah mendeklarasikan kerja sama untuk Pilpres 2024. Berbeda dengan NasDem, yang hingga saat ini belum jelas arah koalisinya.
"Golkar PAN dan PPP, tiga partai yang pertama mendeklarasikan koalisi, kami serius menatap 2024. Berbanding terbalik dengan NasDem, sampai sekarang belum jelas arah koalisi dan capresnya," ujar Lamhot kepada wartawan, Selasa, 27 September.
Lamhot menilai, pernyataan Zulfan tersebut malah menguatkan NasDem terlalu sibuk mengurusi dapur partai lain. Dia pun meminta agar partai besutan Surya Paloh itu mengurus partainya sendiri yang hingga kini masih galau membentuk koalisi dengan PKS dan NasDem.
"Lebih baik mereka fokus dengan siapa berkoalisi untuk 2024 nanti," kata lamhot.
Menurut anggota Komisi VII DPR itu, KIB yang dibentuk Golkar, NasDem dan PPP sudah tiga langkah berada di atas NasDem. "Tahapan proses KIB sudah tiga langkah di depan di atas NasDem," klaimnya.
Lamhot juga membantah KIB dibentuk sebagai sekoci untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bahkan, kata dia, hak itu sudah ditegaskan oleh Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Pak Airlangga juga sudah membantah bahwa KIB bukan untuk Ganjar. Hanya yang ber-KTA Golkar PAN dan PPP yang akan menjadi capres KIB di 2024 nanti," tegas Lamhot.
Baca juga:
- KIB Disebut Koalisi Ecek-Ecek, PAN Singgung Koalisi NasDem, PKS dan Demokrat Hanya Fatamorgana Tanpa Deklarasi
- Pengamat Sebut Gerindra Berpeluang Gabung ke KIB jika Prabowo Subianto Capresnya
- Survei CSIS: Elektabilitas PDIP Masih Nomor Satu, Gerindra dan Golkar Menyusul
- Gerindra Buka Peluang Koalisi dengan Golkar, PAN: Kita Bergembira Jika Ada Anggota Baru di KIB
Sebelumnya, politikus NasDem Zulfan Lindan menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PPP dan PAN tak serius alias ecek-ecek. Zulfan mengatakan hal itu seiring wacana pengumuman koalisi yang dibentuk NasDem, PKS dan Demokrat.
Dikabarkan, NasDem sepakat membentuk koalisi dengan PKS dan Demokrat dan akan diumumkan pada 10 November 2022 bersamaan dengan deklarasi pencapresan Anies Baswedan.
“Lainlah, kalau KIB jangan disamakan dengan koalisi ini (NasDem, PKS, Demokrat). KIB itukan koalisi ecek-ecek itu,” ujar Zulfan Lindan, Senin, 26 September.
Bahkan, Zulfan mengaku mendengar kabar bahwa KIB jadi wadah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bila tak dicalonkan jadi Presiden 2024 oleh PDI Perjuangan.
“Artinya begini, lahirnya KIB itu kan ada kepentingan tertentu yang kita dengar. Konon kabarnya itu adalah untuk menjadi sekocinya Ganjar. Seandainya Ganjar tidak dicalonkan oleh PDIP. Kan begitu yang berkembang,” kata Zulfan.
Zulfan menilai, koalisi bentukan Golkar, PPP, dan PAN berbeda kualitas dengan koalisi bentukan PKS, NasDem dan Demokrat. Zulfan pun ragu dengan soliditas KIB lantaran salah satu partai anggotanya diterpa konflik internal.
“Kita lihat saja lah PPP-nya walaupun sudah ada Plt masih berantakan. Masih ada upaya ke PTUN dan macem-macem. Bagaimana kita mau bilang solid, ya kan? Kita nggak tahu apa lagi yang terjadi terhadap Golkar atau PAN,” kata Zulfan lagi.